Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat, Monumen De Greve yang masih Misterius di Sawahlunto

Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat, Monumen De Greve yang masih Misterius di Sawahlunto. (Foto: Topsumbar.co.id)
Jejak Sejarah Belanda di Sumatera Barat, Monumen De Greve yang masih Misterius di Sawahlunto. (Foto: Topsumbar.co.id)

Dilansir dari sebuah surat kabar Belanda, Monumen de Greve dibuat oleh L.F.A Benoist di Zuid-Oost Binnensingel, Den Haag, Belanda.

Monumen ini memiliki tinggi 6 meter dan lebar 2 meter.

Bacaan Lainnya

Material penyusun monumen terdiri dari marmer Carrara dan ‘Escauzjnse steen’, sejenis batu alam berwarna kebiru-biruan dari Belgia.

Bagian utama monumen berupa inskripsi atau catatan pengabdian dari marmer Carrara yang berat dengan pahatan ukiran timbul.

Pada bagian depan monumen terdapat tulisan “Aan de nagedachtenis van W. H. de Greve, ingenieur 1ste klasse der mijnen” (untuk mengenang W. H. de Greve, insinyur pertambangan tingkat satu.)

Sementara itu, di bagian belakang monumen terdapat catatan “geboren te Franeker den 15 April 1840, noodlottig omgekomen op een wetenschappelijken togt te Dorian-Gadang den 22n October 1872” (lahir di Franeker pada 15 April 1840, meninggal tragis dalam sebuah perjalanan ilmiah di Durian-Gadang pada 22 Oktober 1872.)

Di sekitar tulisan “Aan de nagedachtenis van W. H. de Greve …”, terdapat ukiran beberapa simbol/lambang.

Di bagian atas inskripsi, ada ukiran ‘medalion’ (sejenis hiasan berbentuk bulat yang di dalamnya terdapat gambar/lukisan orang yang dicintai).

Lambang keluarga yang dikelilingi oleh ranting tanaman Ivy dan simbol bintang juga menghiasi bagian atas dari inskripsi.

Di bagian bawah, ada atribut khas pertambangan, yakni sebuah palu dan beliung yang disilangkan.

Monumen de Greve kemudian dibawa ke Hindia-Belanda menggunakan kapal laut, satu-satunya alat transportasi untuk pengangkutan barang besar pada masa itu.

Butuh waktu sekitar satu setengah tahun sebelum akhirnya Monumen ini tiba di Hindia- Belanda pada awal Desember 1879.

Pos terkait