Pulang Basamo hingga Manambang, Tradisi Unik Jelang Lebaran di Pariaman

Pulang Basamo hingga Manambang, Tradisi Unik Jelang Lebaran di Pariaman. (Foto : Dok. Istimewa)
Pulang Basamo hingga Manambang, Tradisi Unik Jelang Lebaran di Pariaman. (Foto : Dok. Istimewa)

Proses memasak rendang yang rumit dan membutuhkan waktu lama bukan hanya sekadar memasak, tetapi juga menjadi simbol dari kesabaran dan ketekunan.

Rendang tidak hanya merupakan makanan, tetapi juga sebuah penanda dari nilai budaya dan tradisi yang telah diwariskan dari generasi ke generasi.

Manjalang Mintuo dan Manambang: Mempererat Silaturahmi dan Kebahagiaan

Tradisi “Manjalang Mintuo” menjadi momen penting dalam mempererat hubungan antara keluarga perempuan dan laki-laki.

Bacaan Lainnya

Para istri beserta keluarganya mengunjungi rumah mertua untuk bersilaturahmi sambil membawa rantang berisi makanan khas Minang.

Hal ini merupakan bentuk penghormatan dan rasa terima kasih kepada keluarga mertua.

Kemeriahan Idul Fitri semakin terasa dengan adanya tradisi “Manambang”.

Anak-anak berkeliling rumah tetangga setelah shalat Idul Fitri, bertemu dan berinteraksi sambil menikmati hidangan yang disajikan, sambil mencari “Manambang” atau hadiah uang.

Keceriaan dan tawa anak-anak menambah semarak suasana lebaran, menciptakan momen yang penuh kebahagiaan.

Tradisi-tradisi unik yang terdapat dalam perayaan Idul Fitri di Pariaman, Ranah Minang, tidak hanya memeriahkan acara tersebut, tetapi juga memperkaya dan melestarikan nilai-nilai budaya.

Semangat kebersamaan, gotong royong, dan cinta akan tanah kelahiran menjadi benang merah yang mengikat tradisi-tradisi ini.

Bagi para perantau Minang, Idul Fitri di Ranah Minang bukanlah hanya sekadar momen reuni yang dinanti-nantikan, tetapi juga merupakan waktu yang penuh dengan hangatnya persaudaraan dan kenangan indah.

(Fiyu)

Pos terkait