Pada tanggal 1 September, keenam wanita ini mengikuti pendidikan inspektur polisi bersama 44 siswa laki-laki di SPN Bukittingi. Ini menjadi awal penetapan tanggal 1 September sebagai hari lahirnya polisi wanita.
Namun, perjalanan keenam Polwan ini tidak berjalan mulus. Pada tanggal 19 Desember 1948, pendidikan mereka harus terhenti dikarenakan peristiwa agresi militer Belanda ke II.
Hingga pada tahun 1950, mereka kembali melanjutkan pendidikan di SPN Sukabumi dan mulai bertugas di berbagai daerah, termasuk Djawatan Kepolisian Negara dan Komisariat Polisi Jakarta Raya.
Tugas Khusus Polwan
Tugas khusus Polisi Wanita ini meliputi berbagai aspek, mulai dari mengusut kejahatan yang mellibatkan wanita dan anak-anak, hingga memeriksa kasus pelacuran dan perdagangan manusia.
Pada tanggal 30 Oktober 1984, berdirilah Sekolah Polisi Wanita (Sepolwan) yang sebelumnya bernama Pusat Pendidikan Polisi Wanita (Pusdikpolwan) di Ciputat. Berdirinya Sepolwan ini menarik minat perempuan untuk menjadi polisi.
Sebagai penghormatan terhadap sejarah kelahiran Polwan, maka pemerintah mendirikan Monumen Polwan pada tanggal 27 April 1993 di kantor Pos Kawasan Simpang Stasiun Bukittinggi.
Hingga saat ini,…..