TOPSUMBAR – Kelok Sembilan atau Kelok 9 (K9) tidak hanya sebuah ruas jalan dengan jembatan layang ikonik, tetapi juga menjadi destinasi wisata yang terkenal di Sumatera Barat.
Dengan sembilan tikungan atau belokan yang memberikan keunikan tersendiri, Kelok 9 menghadirkan panorama alam yang menakjubkan, diapit oleh perbukitan hijau Cagar Alam Air Putih dan Cagar Alam Harau.
Sejarah Kelok 9
Kelok Sembilan memiliki sejarah panjang yang dimulai dari pembangunan jalan oleh pemerintah kolonial Belanda pada tahun 1908-1914.
Jalan ini awalnya dibangun untuk memperlancar transportasi dari Pelabuhan Teluk Bayur di barat Sumatera menuju ke wilayah timur.
Namun, seiring berjalannya waktu, kepadatan lalu lintas meningkat tanpa diikuti dengan peningkatan fasilitas jalan.
Jalan yang sempit dengan tanjakan curam dan tikungan tajam menjadi kendala bagi pengguna jalan.
Pembangunan Jembatan Kelok 9
BACA JUGA : Awas! 5 Tanjakan Ekstrem Sumatera Barat, Petualangan Adrenalin di Setiap Belokan
Kendala tersebut memuncak pada tahun 2003 ketika pemerintah melalui Kementerian Pekerjaan Umum memutuskan untuk membangun Jembatan Kelok Sembilan atau flyover Kelok 9.
Keputusan ini diambil karena kondisi topografi yang tidak memungkinkan untuk memperlebar ukuran jalan.
Proses pembangunan Jembatan Kelok Sembilan memakan waktu 10 tahun, dilakukan dalam dua tahap, yaitu tahun 2003 hingga 2011 dan kemudian 2012 hingga 2013.
Dilnasir dari beberapa sumber yang menyebutkan bahwa dana APBN sekitar 600 miliar digunakan untuk membangun jembatan ini, yang akhirnya diresmikan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono pada 31 Oktober 2013.