TOPSUMBAR – Pesisir Selatan diterjang banjir yang melanda hampir seluruh kecamatan di Kabupaten Pesisir Selatan. Banyak warga yang mengharapkan bantuan bahan makanan dan pakaian karena warga yang rumahnya terendam banjir tidak bisa melakukan kegiatan masak memasak lagi.
Sebagai putra Pesisir Selatan yang berasal dari Salido, Kecamatan IV Jurai Pesisir Selatan, Welly Bernando, SH. M.Kn melakukan bagi-bagi paket Sembako untuk warga di kampung halamannya yaitu di Salido dan sekitarnya, Minggu, 10 Maret 2024 yang lalu.
Welly Bernando dengan timnya membagikan langsung paket Sembako kepada warga Pasar Salido, terutama warga yang rumahnya parah diterjang banjir besar yang terjadi pada hari Kamis 7 Maret 2024 lalu. Ia bertemu langsung dengan masyarakat korban banjir Pesisir Selatan.
“Saya turun langsung dan menyapa dunsanak-dunsanak yang rumahnya direndam banjir. Sebagian warga yang saya temui masih tengah membersihkan lumpur dan sampah sisa banjir,” kata Welly Bernando, yang juga Dirut perusahaan tambang batubara PT. Indobara Perkasa Internasional itu.
Bahkan dalam aksi bagi Sembako ini Welly Bernando juga sempat bertemu dengan beberapa teman sama sekolah dulu di SMP Negeri 2 Salido. Kesempatan ini juga jadi ajang silaturrahmi, karena sudah lama tidak bertemu muka, karena selama ini hanya bertemu di media sosial saja.
Sepanjang hari Minggu 10 Maret 2024, hampir 350 paket Sembako yang berisi makanan pokok seperti beras, telur, dan mie instan telah dibagikan Welly Bernando. Rencananya paket ini akan terus ditambah beberapa ratus paket lagi.
“Bagi-bagi Sembako ini saya lakukan karena ingin berbagi dengan masyarakat kampung halaman yang dilanda banjir. Memang tidak banyak, tetapi cukup membantu warga Salido dan sekitarnya,” kata Welly Bernando, yang merupakan putra kedua dari Ketua LKAAM Pesisir Selatan Drs. H. Syafrizal Ucok, MM Datuak Nan Batuah ini.
Aksi bagi sembako ini dilanjutkan Welly Bernando dan timnya pada Minggu, 10 Maret 2024 dan Senin, 11 Maret 2024 untuk menyisir dunsanak-dunsanak di Salido sekitarnya dan Painan sekitarnya yang rumahnya masih belum sepenuhnya pulih dari terjangan banjir.
Welly Bernando juga berpesan kepada masyarakat Pesisir Selatan untuk selalu menjaga lingkungan, terutama menjaga hutan. Kalau hutan rusak dan serapan air berkurang, maka bencana banjir akan dengan mudah datang dimusim hujan.
Akibat hujan lebat yang tiada henti, sungai meluap mengakibatkan banjir dan longsor melanda Kabupaten Pesisir Selatan pada tanggal 7-8 Maret 2024. Ribuan rumah terendam, puluhan mobil dihanyutkan air dan tertimbun longsor. Laporan terakhir 23 orang meninggal dunia akibat bencana ini.
Daerah yang terparah diterjang banjir dan longsor di Kabupaten Pesisir Selatan adalah Kecamatan Sutera, Kecamatan Koto XI Tarusan dan Kecamatan Bayang serta Kecamatan Batang Kapas. Jumlah kerugian material diperkirakan ratusan miliar rupiah.
(Re)