TOPSUMBAR – Adat dan budaya Minangkabau memang memiliki keunikannya sendiri.
Sebagai bagian dari kebudayaan yang kaya, budaya Minangkabau bukan hanya menjadi pembeda, tetapi juga merupakan ciri khas, jati diri, dan penanda asal-usul seseorang.
Pernikahan adat Minangkabau, sebagai salah satu momen penting, masih mempertahankan keunikan tradisi yang melekat kuat, bahkan di tengah perubahan zaman dan lokasi perantauan.
Dilansir dari tulisan Haviz Fadli Kurnia, berikut ini adalah tradisi jelang pernikahan adat minangkabau.
1. Maresek: Pertemuan Awal Keluarga
Proses pertama dalam rangkaian pernikahan adat Minangkabau adalah maresek. Ini adalah pertemuan awal antara keluarga laki-laki dan perempuan.
Pihak keluarga perempuan mengunjungi keluarga laki-laki untuk memperkenalkan diri dan menyampaikan maksud agar kedua belah pihak dapat disatukan dalam pernikahan.
Tradisi ini sering disertai dengan membawa buah tangan seperti kue-kue atau buah-buahan.
2. Maminang dan Batimbang Tando
Maminang, yang artinya meminang, adalah prosesi di mana pihak laki-laki mendatangi pihak perempuan untuk melamar.
Batimbang tando atau bertukar tanda dilakukan dengan menukar simbol, biasanya cincin atau janji untuk melangsungkan pernikahan.