Melalui prosesi ini, nilai-nilai keharmonisan dan penghormatan antaranggota keluarga tidak hanya dijunjung tinggi, namun juga dihayati dan dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, prosesi tunduak tidak hanya menjadi bagian dari sejarah, namun juga menjadi pijakan moral bagi masyarakat Solok dalam menjalani kehidupan berumah tangga yang penuh makna dan keberkahan.
Melalui tunduak, hubungan antara kedua keluarga yang akan bersatu tak hanya menjadi ikatan formal, tetapi juga simbol dari keharmonisan, penghormatan, dan penghayatan akan nilai-nilai kebudayaan lokal yang kaya.
Tradisi ini tidak hanya dijalankan, tetapi juga dijunjung tinggi, sebagai bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Solok, sebuah warisan berharga yang terus dilestarikan untuk masa depan yang lebih baik.
(Fiyu)