TOPSUMBAR – Pernikahan bukanlah sekadar pertemuan dua individu, tetapi juga penyatuan dua keluarga dengan segala kekayaan budaya dan tradisi yang mereka bawa.
Di tengah riuhnya pernikahan modern, tradisi tunduak tetap menjaga kehangatannya, menjadi jembatan emosional yang menghubungkan masa lalu, kini, dan masa depan.
Ritus tunduak merupakan bagian tak terpisahkan dari upacara perkawinan di Solok, sebuah kota yang kaya akan kebudayaan Minangkabau.
Pernahkah Topers mendengar tentang tradisi Tunduak? Tradisi unik ini merupakan bagian dari prosesi pernikahan adat Minangkabau yang dipraktikkan di Solok, Sumatera Barat.
Tunduak, yang berarti “tunduk”, melambangkan rasa hormat dan kepatuhan mempelai perempuan kepada suami dan keluarga barunya.
Meskipun tak ada catatan pasti tentang asal-usulnya, namun tunduak tetap menjadi bagian penting dalam mempererat hubungan antara kedua belah pihak keluarga yang akan mengikatkan diri melalui ikatan suci pernikahan.
Makna Dibalik Kata “Tunduak”
Dalam bahasa Minangkabau, kata “tunduak” bermakna patuh dan hormat.
Ini mencerminkan sebuah tradisi yang dilakukan untuk menghormati peran seorang suami yang baru saja diresmikan, sebagai bentuk penghargaan dari pihak keluarga perempuan.
Prosesi ini menjadi momentum emosional yang menandai awal dari kehidupan baru bagi kedua mempelai.