Ada 27 bukit di area Nagari Kurai, dan Bukik Kubangan Kabau, dengan ketinggian 936 meter di atas permukaan laut, menjadi bukit tertinggi.
Peran Bukik Kubangan Kabau
Bukik Kubangan Kabau, selain menjadi bukit tertinggi, juga memiliki peran strategis.
Terletak di bagian selatan dari seluruh bukit, bukit ini menghadap ke Lembah Dataran Tinggi Agam dan Gunung Merapi.
Pada masa lalu, bukit ini digunakan sebagai tempat bermusyawarah oleh para penghulu di Nagari Kurai V Jorong.
Perubahan Nama Selama Penjajahan
Selama penjajahan Belanda, wilayah ini dikenal dengan nama de Kock, mengambil nama dari benteng yang didirikan di atas Bukik Jirek.
Nama ini diambil dari Wakil Gubernur Jenderal Hindia Belanda, Baron Hendrik Markus de Kock. Pada zaman penjajahan Jepang, nama de Kock berganti menjadi Bukittinggi Baru,
dan setelah kemerdekaan, nama ini tetap melekat hingga kini.
Dengan demikian, Bukittinggi bukan hanya sebuah nama kota, melainkan sebuah warisan sejarah yang tak ternilai.
Dari pasar yang ramai pada zaman dahulu hingga menjadi destinasi wisata yang disukai, Bukittinggi memancarkan pesona sejarahnya yang begitu memikat.
Maka, saat Topers mengelilingi kota ini, ingatlah bahwa setiap nama dan setiap bukit memiliki kisahnya sendiri yang menambah keunikan dan keindahan Kota Bukittinggi.
Selamat menjelajahi warisan sejarah yang tersembunyi!
(Fiyu)