TOPSUMBAR – Kota Payakumbuh semakin bersinar dengan kehadiran tokoh yang juga menjabat Ketua DPRD Sumatera Barat, Supardi, SH.
Dirinya menjadi pembicara dan pusat perhatian dalam acara Literasi Media yang digelar oleh Komisi Penyiaran Indonesia Daerah Sumatera Barat (KPID Sumbar).
Event ini berlangsung di Agam Jua Art & Culture Cafe pada Jumat 09 Februari 2024 lalu, menciptakan atmosfer penuh semangat dan inspirasi.
Dengan tema “Perempuan dan Media,” acara ini tak hanya menjadi platform pembahasan isu-isu penting mengenai peran perempuan dalam industri media, tetapi juga menjadi panggung bagi kreativitas dan solusi yang inovatif.
Supardi, tampil dengan karisma khasnya, memberikan sentuhan kehormatan pada event yang dihelat dalam suasana santai dan seni.
Beliau menggarisbawahi peran besar perempuan, terutama di Minangkabau, dan berharap hasil diskusi dapat diaplikasikan dalam kehidupan sehari-hari dan diwujudkan dalam masyarakat.
“Saat ini tantangan kita adalah bagaimana mengurangi dampak negatif konten penyiaran terhadap anak-anak dan generasi muda kita. Peran bundo kanduang di sini sangat penting,” ungkapnya.
Ketua KPID Sumbar, Robert Cenedy, menegaskan pentingnya peran perempuan dalam dunia penyiaran, khususnya dalam mengatasi dampak negatif media.
“Perempuan adalah taman ilmu bagi pertumbuhan anak-anak, sehingga perannya sangat signifikan,” paparnya.
Diskusi tidak hanya menyentuh isu-isu serius, melainkan juga memberi ruang untuk ide-ide segar dan pemikiran inovatif.
Acara ini bukan sekadar pertemuan biasa di tengah gemerlap seni dan budaya, peserta, termasuk Supardi, SH, merasakan atmosfer yang ramah dan mendukung, menciptakan momentum bagi pertukaran gagasan yang beragam.
Event Literasi Media ini mengukuhkan komitmen kuat para pemangku kepentingan dalam meningkatkan literasi media di Sumatera Barat.
Kehadiran Supardi, SH, semakin menguatkan dukungan pada peran perempuan dalam dunia media, menjadikan acara ini bukan hanya informatif, tetapi juga menginspirasi.
Kota Payakumbuh menyambut acara Literasi Media sebagai wahana inspiratif yang membuka wawasan dan pemikiran masyarakat terhadap isu-isu krusial seputar perempuan dan media.
Keberhasilan acara ini menciptakan kesan positif, memberikan kontribusi pada literasi media, dan menjadi pilar utama dalam mengembangkan pemikiran kritis dan kreativitas di tengah-tengah masyarakat Sumatera Barat.
(HT)