TOPSUMBAR – Apakah Topers pernah mendengar tentang Tambo Minangkabau? Mungkin tidak banyak yang familiar dengan istilah ini.
Tapi tahukah Topers bahwa Tambo adalah warisan berharga dari nenek moyang kita yang telah ada secara turun-temurun? Mari kita kupas lebih dalam mengenai Tambo ini.
Melacak Asal-Usul, Kisah Keturunan Iskandar Zulkarnaen
Secara tradisional, masyarakat Minangkabau meyakini bahwa mereka adalah keturunan langsung dari Iskandar Zulkarnaen, tokoh yang disebutkan dalam Al-Qur’an.
Kisah ini mengisahkan perjalanan tiga putra Iskandar Zulkarnaen, di antaranya adalah Sultan Suri Maharajo Dirajo, yang kononnya mendarat di daerah Gunung Marapi, Sumatera Barat.
Inilah awal mula masyarakat Minangkabau.
Namun, dari perspektif para ahli sejarah, ada pandangan lain.
Mereka menyatakan bahwa nenek moyang masyarakat Minangkabau berasal dari bangsa Austronesia, yang pada awalnya bermukim di daerah Yunan, Cina Selatan.
Ada dua gelombang migrasi yang membawa mereka ke Nusantara, dan dari gelombang kedua inilah masyarakat Minangkabau bermula.
Kesinambungan dengan Penelitian DNA
Menariknya, penelitian DNA menunjukkan kesamaan antara masyarakat Minangkabau dengan bangsa Austronesia yang bermukim di Cina Selatan.
Hal ini memberikan dukungan pada cerita Tambo mengenai perjalanan Sultan Suri Maharajo Dirajo ke China.
Bukti sejarah dan penelitian ilmiah pun menyatu dalam narasi Tambo Minangkabau.
Pentingnya Pemerintah dalam Pelestarian
Meskipun begitu, masih banyak misteri yang menyelimuti Tambo Minangkabau. Untuk memastikan kebenarannya, diperlukan penelitian lebih lanjut.
Peran pemerintah sangatlah penting dalam hal ini. Pelestarian warisan budaya seperti Tambo tidak hanya penting untuk masyarakat Minangkabau, tetapi juga untuk sejarah dan identitas bangsa Indonesia secara keseluruhan.
Tambo Minangkabau bukan sekadar kisah masa lalu, melainkan juga jendela yang membuka wawasan akan kekayaan budaya Indonesia.
Di balik setiap cerita, tersembunyi nilai-nilai, kearifan lokal, dan jejak sejarah yang patut dijaga dan dihargai.
Mari bersama-sama merawat dan menghargai warisan leluhur kita untuk masa depan yang lebih berarti.
(Fiyu)
