TOPSUMBAR – Andalas, nama yang tak asing bagi masyarakat Sumatera Barat. Tak hanya nama provinsi, Andalas juga merupakan nama pohon yang menjadi maskot flora Sumatera Barat sejak tahun 1990.
Pohon ini, dengan nama latin Morus Macroura, memiliki peran penting dalam budaya dan sejarah Minangkabau.
Lebih dari Sekadar Maskot
Pohon Andalas bukan sekadar maskot. Sejak zaman dahulu, pohon ini telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Minangkabau.
Kayunya yang kokoh digunakan untuk membangun rumah gadang, tempat tinggal dan musyawarah masyarakat.
Tiang masjid pun banyak yang terbuat dari kayu Andalas, menjadi simbol keteguhan dan ketahanan.
Manfaat Beragam dan Potensi Obat-obatan
Tak hanya kayunya, daun, batang, dan akar pohon Andalas pun memiliki manfaat.
Penelitian menunjukkan bahwa pohon ini mengandung senyawa antioksidan, antimikroba, antitumor, dan antikanker.
Potensi pohon Andalas sebagai bahan obat-obatan tradisional masih perlu digali lebih dalam.
Nilai Budaya dan Sejarah yang Tinggi
Bagi masyarakat Minangkabau, pohon Andalas memiliki nilai budaya dan sejarah yang tinggi.
Di Nagari Andaleh, Tanah Datar, terdapat pohon Andalas yang diyakini ditanam oleh nenek moyang mereka.
Nama “Andaleh” dan “Andalas” pun banyak digunakan di berbagai tempat di Sumatera Barat, termasuk Universitas Andalas (Unand), salah satu universitas terkemuka di provinsi ini.
Pohon Andalas Terancam Punah
Ironisnya, pohon yang menjadi kebanggaan Sumatera Barat ini kini terancam punah.
Penyebabnya adalah penebangan liar dan kurangnya upaya penanaman kembali. Sebuah survei menunjukkan bahwa 153 pohon Andalas di Tanah Datar dan Lima Puluh Kota tidak terawat dan sering ditebang.
Melestarikan Andalas: Upaya Konservasi dan Edukasi
Upaya pelestarian pohon Andalas melalui konservasi dan penanaman kembali sangatlah penting. Edukasi kepada masyarakat tentang nilai dan manfaat pohon Andalas juga perlu digalakkan.
Mari kita jaga dan lestarikan pohon Andalas, warisan alam dan budaya Sumatera Barat yang tak ternilai harganya. Andalas bukan hanya maskot, tapi juga identitas dan simbol ketahanan masyarakat Minangkabau.
(Fiyu)