TOPSUMBAR – Kabupaten Agam, yang terkenal sebagai daerah sentra pangan di Provinsi Sumatera Barat, terus mempertahankan tradisi surplus beras.
Pada tahun 2023, Kabupaten Agam berhasil mencatat surplus sebesar 138.613 ton, menunjukkan kesinambungan dalam pencapaian surplus beras selama beberapa tahun terakhir.
Didik Nugrahadi, Kabid Ketersediaan dan Stabilitas Pangan Dinas Kelautan dan Ketahanan Pangan (DKPP) Agam, menyatakan bahwa angka surplus ini terus meningkat setiap bulan.
Data surplus beras dihitung dari Gabah Kering Giling (GKG) yang dihasilkan, dikurangi dengan kebutuhan konsumsi dan non konsumsi.
“Pada tahun 2023, produksi GKG mencapai 337.691,30 ton atau setara dengan 206.562 ton beras. Sementara kebutuhan konsumsi dan non konsumsi sebanyak 67.949 ton. Dengan demikian, Kabupaten Agam mencatat surplus beras sebanyak 138.613 ton,” ungkapnya.
Hal ini menandakan komitmen Pemkab Agam dalam optimalisasi lahan dan infrastruktur, serta berbagai upaya seperti pengendalian Organisme Pengganggu Tanaman (OPT), pengawalan distribusi pupuk bersubsidi, dan peningkatan penyuluhan pertanian.
Kabid Pangan Dinas Pertanian Agam, Eriyanto, menyatakan bahwa langkah-langkah tersebut mendukung keberlanjutan produksi pangan di daerah tersebut.
Harapannya, upaya tersebut dapat menjadikan Agam sebagai model bagi daerah-daerah lain dalam mencapai ketahanan pangan.
(HR)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.