Meskipun kecil, kota ini menawarkan potensi besar di sektor ekonomi kreatif, ditandai dengan keberlimpahan destinasi wisata dan industri yang tumbuh pesat.
Dikenal juga dengan julukan ‘Mesir van Andalas’, Padang Panjang tidak hanya menonjol karena potensinya tetapi juga karena posisinya yang strategis.
Tidak lupa, di kota ini berdiri megah Pusat Dokumentasi dan Informasi Kebudayaan Minangkabau (PDIKM), yang menjadi wadah pelestarian budaya Minangkabau yang kaya. (malang.jatimnetwork.com)
2. Bukittinggi
Meskipun hanya memiliki luas area 24,173 km2/km dan menempati sekitar 0,06 persen dari total Sumatera Barat. Bukittinggi juga dikenal dengan julukan “Parjis Van Sumatera”, menunjukkan bagaimana wilayah kecil dapat memiliki dampak ekonomi yang luar biasa.
Dengan aset seperti Fort de Kock dan Lubang Jepang, kota ini bukan hanya sekadar destinasi wisata, tetapi juga titik fokus bagi pertumbuhan ekonomi di Sumatera Barat.
Potensi ekonomi yang dihadirkannya, terutama melalui sektor pariwisata, menandakan Bukittinggi sebagai lokasi strategis untuk investasi bisnis.
3. Pariaman
Walaupun hanya menempati luas sebesar 66,13 km persegi, menjadikannya sebagai salah satu kota terkecil di Sumatera Barat, Pariaman memiliki sejarah dan potensi yang tak bisa diabaikan.
Sebagai kota tua di pantai barat Sumatera, Pariaman pernah menjadi bandar dagang vital, sebuah fakta yang ditegaskan oleh catatan pelaut Portugis, Tome Pires.
Meskipun kecil, kota yang dikenal sebagai “kota pantai” ini kini tumbuh pesat, terutama di sektor pariwisata, jasa, dan pertanian, menunjukkan bahwa kebesaran suatu kota tidak selalu diukur dari luas wilayahnya.
4. Kota Solok
Meski hanya sebesar 71,29 km persegi, Kota Solok menampilkan pertumbuhan ekonomi yang impresif.