TOPSUMBAR – Sumatera Barat, sebuah daerah yang dianugerahi kekayaan alam yang melimpah ruah, ironisnya masih memiliki beberapa wilayah yang tergolong sebagai daerah termiskin. Kontras antara keberlimpahan sumber daya dengan realitas kemiskinan ini memunculkan pertanyaan mendalam tentang bagaimana pengelolaan dan pemanfaatan kekayaan tersebut.
Dari data terbaru yang di terbitkan oleh Badan Pusat Statistik Sumatera Barat pada 17 Juli 2023, menunjukkan bahwa bulan Maret 2023, jumlah penduduk miskin di daerah termiskin Sumatera Barat mencapai 340,37 ribu orang atau 5,95%.
BACA JUGA : Daerah 3T di Sumatera Barat: Memerangi Ketidaksetaraan dan Memajukan Kesejahteraan
Jumlah ini menurun sebanyak 3,45 ribu orang dibandingkan dengan 343,82 ribu orang di September 2022.
Di sisi lain, berdasarkan tempat tinggal, dari periode September 2022 hingga Maret 2023, jumlah penduduk miskin di daerah perkotaan turun sebanyak 6,54 ribu orang akan tetapi di daerah perdesaan, angkanya naik sebanyak 3,08 ribu orang.
Pada periode September 2022 hingga Maret 2023, Garis Kemiskinan naik 2,10%. Dari Rp654.194,- per kapita per bulan di September 2022 menjadi Rp667.925, pada Maret 2023.
Dan jika dilihat dari periode Maret 2022 hingga Maret 2023, Garis Kemiskinan naik 9,33%.
Hal ini mengakibatkan beberapa daerah mengalami peningkatan angka kemiskinan, meskipun kekayaan alamnya dinilai berlimpah dan memiliki nilai ekonomi yang tinggi.
