TOPSUMBAR – Fauna yang jarang terdengar namanya, kuau raja, menjadi fauna identitas Provinsi Sumatera Barat.
Meskipun memiliki ukuran yang mengesankan, banyak masyarakat setempat tidak mengetahui keberadaannya.
Artikulasi identitas provinsi ini terletak pada keunikan kuau raja yang harus kita kenali dan lestarikan.
Provinsi Sumatera Barat, sebuah tempat yang kaya akan budaya dan alam, memiliki salah satu faunanya yang menarik perhatian, yaitu kuau raja.
Meskipun kurang dikenal oleh sebagian besar masyarakat setempat, kuau raja memiliki keunikan tersendiri yang perlu diungkap.
Keunikan Kuau Raja: Sang Raja dengan Seratus Mata
Dengan postur jantan sekitar 120 cm dan betina 60 cm, kuau raja menjadi salah satu burung berukuran ‘raksasa’ yang mendiami Provinsi Sumatera Barat.
Identitasnya diperkuat oleh pohon andalas yang ditetapkan sebagai flora identitas.
Meskipun banyak yang tidak mengetahui keberadaannya, kuau raja memiliki sejarah di masa lalu yang dipuji oleh masyarakat Minang melalui ungkapan-ungkapan dan pantun.
Berkilau di Perangko: Pusaka Hutan Sumatera
Pada 15 Juli 2009, kuau raja diabadikan dalam perangko seri “Burung Indonesia: Pusaka Hutan Sumatera.”
Kolaborasi antara Ditjen Pos dan Telekomunikasi, Departemen Kehutanan, dan Burung Indonesia memperkuat posisi kuau raja sebagai bagian dari warisan alam Sumatera.