TOPSUMBAR – Pacu Jawi, sebuah tradisi unik balapan sapi khas Minangkabau, terutama di Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat,
telah menjadi bagian tak terpisahkan dari warisan budaya Indonesia.
Acara ini tidak hanya mempertontonkan kecepatan sapi, tetapi juga mengandung makna filosofis yang mendalam.
Asal-usul Tradisi Pacu Jawi
Tradisi Pacu Jawi dimulai berabad-abad yang lalu di Nagari Tuo Pariangan, Kabupaten Tanah Datar.
Pada awalnya, tradisi ini adalah solusi untuk membajak sawah sebelum ditemukannya cara membajak modern seperti sekarang.
Datuak Tantejo Gurhano adalah orang yang menemukan metode ini saat mencari cara agar tanah menjadi subur dan mudah ditanami.
Menggunakan sapi atau Jawi untuk membajak ternyata membuat tanah menjadi gembur dan subur, hasil dari kotoran Jawi.
Waktu Pelaksanaan
Pacu Jawi diadakan setelah panen padi sebagai bentuk syukur atas hasil panen yang melimpah.
Kegiatan ini menjadi momen yang dinantikan oleh masyarakat lokal dan wisatawan, baik dari dalam negeri maupun mancanegara.