Ngobrol Bareng Danrem 032/ Wirabraja Brigjen Rayen Obersyl : ‘Marapiku’, Jangan Musuhi Marapi Saat Erupsi

TOPSUMBAR – Komandan Resor Militer (Danrem) 032/Wirabraja  Brigjen TNI Rayen Obersyl mengingatkan semua pihak untuk tidak memusuhi gunung Marapi saat erupsi.

Saat Marapi erupsi jangan kita musuhi dia, jangan kita bilang wah gara-gara Marapi erupsi ini, jangan seperti itu.

Hal tersebut disampaikan Danrem 032/Wirabraja (WBR) Brigjen TNI Rayen Obersyl dalam pengarahannya pada acara ‘Ngobrol Bareng Danrem 032/WBR’ dengan masyarakat, relawan, dan awak media, Sabtu (27/1/2024) malam, bertempat di Posko 2 Siaga Gunung Marapi, Jorong Limo Kampuang, Nagari Sungai Pua, kecamatan Sungai Pua, kabupaten Agam.

Danrem mengatakan segi positif dan hal-hal baik dari Marapi sudah banyak dinikmati. Kadang-kadang kita tidak sadar seolah-olah dia gunung Marapi itu yang mengancam kita, tidak, tidak seperti itu. Jadi mari kita sayangi.

“Saya ilustrasikan bahwa Marapi itu adalah sahabat kita, dia teman kita, sekarang mungkin dia sedang sakit. Kira-kira seperti itu. Dia sekarang mungkin sedang batuk batuk,  sedang tidak enak badanlah,” tutur perwira tinggi TNI bintang satu itu.

Disebutkan Danrem, sudah kewajiban kita berdoa kepada yang maha kuasa sesuai dengan agama kita masing-masing.

“Semoga Marapi itu kembali normal lagi seperti dulu, sehingga kita bisa hidup berdampingan dengan damai seperti tahun-tahun sebelumnya. Mudah-mudahan seperti itu,” imbuhnya.

Terkait acara ‘ngobrol bareng Danrem 032/Wbr’, Danrem mengatakan acara ini mendiskusikan tentang apa langkah yang akan diperbuat kedepannya.

Nah, sekarang Marapi ini sedang sakit, sedang batuk-batuk seperti ini, apa sih langkah kita ke depan sehingga dampak dari batuknya Marapi ini tidak bisa mencederai kita.

“Jadi, kita harus berpikir kedepannya seperti itu dan saya ingin mendengar dari seluruh hadirin kedepan kira-kira apa yang harus kita perbuat,” ujar Danrem.

Lebih jauh Danrem mengatakan, sekalipun Marapi itu nanti erupsi lagi dan bahkan mungkin lebih besar sekalipun, apa yang harus kita perbuat disini. Ingat, Tuhan selalu memberi tanda-tanda, begitu pun alam selalu memberi tanda-tanda, tidak tiba-tiba langsung terjadi erupsi, tidak.

Sekarang tanda-tandanya sudah ada. Terlalu bodoh kita dan terlalu naif kita manakala Tuhan sudah memberikan tanda-tanda, alam sudah memberikan tanda-tanda tetapi kita cuek tidak mau tahu. Itu menurut saya tidak benar.

“Tetapi Alhamdulillah sejak tanggal 3 Desember 2023 dan kemudian tanggal 9 Januari 2024, saya lihat hampir seluruh instansi bergerak. Berarti sudah memahami oh ini tanda-tanda,  maka apa yang harus kita perbuat begini, begini, dan begini,” ujar Danrem.

“Dan saya merasa nyaman sebagai Danrem karena saya lihat semua instansi itu bergerak sudah menyiapkan meskipun mungkin sampai saat ini ada hal-hal yang belum maksimal kita kerjakan sehingga kedepan kita tata lagi apa sih yang harus kita lakukan, baik itu secara strategis maupun secara taktis operasional di lapangan, nah ini harus kita lakukan,” sambungnya.

Bahan Rekomendasi Bagi Instansi Terkait

Dalam acara ‘Ngobrol Bareng Danrem 032/WB’, Danrem juga menyampaikan beberapa hal yang mengemuka sebagai bahan rekomendasi bagi instansi terkait, diantaranya :

1. Membuat klasifikasi daerah rawan atau kawasan rawan bencana (KRB) sesuai rekomendasi PVMBG dengan penempatan patok/tanda/tulisan tertentu

2. Relokasi masyarakat yang berdomisili di daerah rawan ke daerah lain yang dipersiapkan Pemda setempat dengan mempertimbangkan keberlanjutan perekonomian masyarakat tersebut

3. Peningkatan kewaspadaan masyarakat yang tinggal di DAS untuk menghindari kemungkinan terjadinya banjir lahar dingin

4. Menentukan tanda/sandi bahaya secara tradisional menggunakan kentongan atau memanfaatkan TOA yang ada di masjid – masjid dan surau-surau

5. Melarang pembangunan sarana umum di wilayah bahaya (perubahan RTRW)

6. Memperlebar jalan sebagai prasarana evakuasi

7. Melakukan edukasi tentang bahaya erupsi mulai dari tingkat pelajar di sekolah-sekolah

8. Melakukan latihan simulasi penyelamatan terintegrasi

9. Menghimbau para tokoh agama dan masyarakat untuk lebih banyak berdo’a baik perorangan/kelompok

“Saya sangat berterimakasih atas semua support senior dan rekan-rekan sekalian, semoga obrolan ringan malam ini bisa memberi manfaat untuk kita semua… aamiin,” pungkas Danrem.

Pada acara yang mengangkat topik ‘Marapiku’ itu, turut dihadiri Dandim 0304/Agam Letkol Arm Bayu Ardhitya Nugroho, Dandim 0307/Tanah Datar Letkol Czi Sutrisno, Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG) diwakili oleh ketua pos pengamatan gunungapi Marapi Ahmad Rifandi dan Team PVMBG Bandung Ardy Setya Prayoga.

Kemudian Kasatlak BPBD provinsi Sumatera Barat Rudy Rinaldy, Kepala Kantor Otoritas Bandar Udara Wilayah VI Padang, Capt. Megi H. Helmiadi, Ketua Forum Pengurangan Bencana provinsi Sumbar Hidayat, Ketua Umum PMI Sumbar Aristo Mudandar.

Lalu, Kasatlak BPBD Agam, Tanah Datar, Bukittinggi, Padang Panjang, sejumlah Danramil, sejumlah Camat, Wali Nagari, Wali Jorong, warga masyarakat, dan belasan awak media.

Juga tampak hadir Buya Mas’oed Abidin, ulama dan penulis yang pernah menjabat sebagai salah seorang Ketua MUI Sumbar bidang dakwah (2003-2006).

Pantauan Topsumbar.co.id, acara ‘Ngobrol Bareng Danrem 032/WRB’ diikuti antusias oleh segenap hadirin.

Acara yang berlangsung hingga pukul 23:00 WIB ditutup dengan makan mie bersama.

(AL)

Pos terkait