Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M. Kn
السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.
Pembaca Top Sumbar yang setia, dengan keimanan dan senantiasa merindukan kebenaran senantiasa tersampaikan ketika ada yang menggantinya dengan kesalahan dan menyembunyikan dibalik penampilan dan jabatan serta kepopuleran.
KEBAIKAN PASTI ADA DALAM SETIAP URUSAN SELAMA BAIK MENYIKAPINYA
Akhir-akhir ini kita dihadapkan pada persoalan kehidupan sulit yang menyebabkan terjadinya persoalan dan masalah dalam hubungan sesama manusia termasuk hubungan dengan Alloh SWT. Hal ini merupakan dampak dari aktivitas dunia yang tidak terkontrol dan terkendali oleh pikiran.
Maka setiap peristiwa dalam kehidupan, baik dan buruk akan ditentukan oleh SIKAP dalam menghadapi suatu keadaan, HAL BAIK JIKA DISIKAPI BURUK AKAN JADI BURUK BEGITU SEBALIKNYA.
PENDERITAAN ADALAH BAGIAN DARI CARA ALLOH MENGAMPUNI DOSA MANUSIA
Sebagaimana Rasulullah SAW bersabda: Dari Abu Sa`id dan Abu Hurairah mengatakan “Tidaklah keletihan, penyakit, kegelisahan, kesedihan, sakit hati, dan kesusahan yang menimpa seorang muslim, sekalipun tusukan duri yang diterimanya, melainkan Allah akan menghapuskan sebagian dosanya dengan itu” (HR Bukhari dan Muslim).
HIDUP DAN MATI ADALAH UJIAN ATAS KUALITAS KEIMANAN
Ketika kita kita menjalani hidup jangan dianggap sebagai kehidupan tanpa pertanggungjawaban, karena hidup ada yang menghidupkan, artinya ada yang MENGATUR KEHIDUPAN MANUSIA, maka ketika SENANG DAN BAHAGIA ada yang memberikan kebahagiaan dan kesenangan itu.
Demikian juga ketika SULIT, SUSAH DAN SEDIH ada yang memberikannya, keduanya adalah bagian kehidupan yang ADA BATASANNYA, artinya senang ada batas dan susah juga ada batas, artinya lagi TIDAK ADA YANG BERKETERUSAN SENANG ATAU BERKETERUSAN SUSAH, keduanya akan silih berganti.
Sebagaimana firman Alloh SWT: ”Yaitu yang menciptakan kematian dan kehidupan untuk menguji kamu, siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya. Dia Mahaperkasa lagi Maha Pengampun. (surat Al Mulk ayat 2).
SETELAH LAMA SUSAH DAN SULIT AKAN ADA KEMUDAHAN SEBALIKNYA KETIKA MERASAKAN SENANG….JANGAN TELRENA DIBALIKNYA KESULITAN DAN KESUSAHAN MENGINTAINYA…HANYA BENTUKNYA YANG BERBEDA BEDA
Sebagaimana firman Alloh SWT:
فَإِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا , إِنَّ مَعَ الْعُسْرِ يُسْرًا “Maka sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan” (QS Al-Insyirah: 5-6)
TERUSLAH IKHTIAR DALAM AKTIVITAS SEBAGAIMANA ORANG LAIN AKTIVITAS AGAR AKTIVITAS ITU MENGANTARKAN KEPADA KESUKSESAN
Dan teruslah bekerja dan berusaha menjalani kehidupan ini dengan berharap kepada Alloh SWT, walau rintangan datang dari manusia untuk mempengaruhi kehidupan kita, Sebagaimana firman Alloh SWT:
“Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah dengan sungguh-sungguh (urusan) yang lain.” Artinya: “Dan hanya kepada Tuhanmulah hendaknya kamu berharap.” (QS Al-Insyirah: 7-8).
SEMUA YANG TERJADI ADALAH INDAH DAN BAIK BAGI ORANG BERIMAN
Sering ketika dilanda kesusahan dan kesulitan manusia sering tidak siap, tidak menerima, mengeluh dan lupa dengan diri sendiri, karena setiap hari MEMIKIRKAN APA KATA ORANG DAN APA PENDAPAT ORANG LAIN, akibatnya lupa memikirkan diri, bahwa KATA KATA DAN PIKIRAN ORANG ITULAH yang merusak DIRI sehingga tidak BISA BEKERJA DAN BEPRIKIR SECARA JERNIH DALAM MEMILIH KEHIDUPAN YANG AKAN DIJALANI.
Sebagaimana hadist soal menyikapi kehidupan: dari Abu Yahya Suhaib bin Sinan menceritakan bahwa Rasulullah mengatakan “Betapa indahnya seorang beriman; ada kebaikan baginya dalam segala hal dan ini hanya berlaku bagi seorang mukmin. Jika kemakmuran menyertainya, dia bersyukur kepada Allah dan itu baik baginya; dan jika kesulitan menimpanya, dia menanggungnya dengan sabar dan itu baik baginya” (Muslim).
KETIKA ALLOH KEHENDAKI SESEORANG JADI BAIK MAKA AKAN DIBUAT MENDERITA DEMI PENDERITAAN
Tentu hal ini tidak bermakna bahwa akan menderita berkepanjangan atau tiada henti, artinya ketika diberi penderitaan itulah TANDA KASIH SAYANG ALLOH karena dengan begitu kita tidak lupa diri dan SADAR diri bahwa penderitaan mendekatkan kita dengan Alloh SWT.
Sebagaimana hadist dari Abu Hurairah menyebutkan Rasulullah berkata, “Barangsiapa yang Allah kehendaki baik, Dia membuatnya menderita beberapa penderitaan” (Al-Bukhari).
Dan Abu Hurairah menyebutkan bahwa seorang muslim, pria atau wanita, terus berada di bawah ujian dalam hal kehidupan, harta, dan keturunannya sampai dia menghadap Allah Yang Maha Tinggi, tanpa catatan dosa” (At-Tirmidzi).
JANGAN MENYESALI PILIHAN DAN LANGKAH HIDUP YANG DIAMBIL UNTUK DIJALANI DAN JANGAN PULA MEMBANDINGKAN KEADAAN DIRI DENGAN ORANG LAIN, SEBAB ITU AKAN MENGHADIRKAN KESULITAN DALAM BERPIKIR DAN BERSIKAP JELASNYA MENJADI BIMBANG DAN BINGUNG MENJALANI HIDUP
Jika Anda menderita dengan cara apa pun), jangan katakan: ‘Jika saya mengambil langkah ini atau itu, itu akan menghasilkan ini dan itu,’ tetapi katakan saja: ‘Allah telah menentukan dan melakukan apa yang Dia kehendaki.’ Kata ‘jika’ membuka gerbang setan (pikiran)” (Muslim).
Karena baik dan buruk adalah ciptaan Alloh bukan ciptaan manusia, sehingga ketika baik itu dari Alloh begitu sebaliknya, maka jangan meminta buruk ketika Alloh sudah membuat baik kehidupan ini
Sebagaimana firman Alloh SWT: ”Dialah yang menciptakan Mati dan Hidup, agar Dia menguji siapa di antara kamu yang lebih baik amalnya: dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Pengampun.} (Al-Mulk 67:2).
JANGAN MENYESALI KEHIDUPAN DENGAN MENYALAHKAN ORANG LAIN DAN MENYALAHKAN DIRI SENDIRI, SEBAB SETIAP ORANG MEMBAWA TAKDIR SENDIRI DAN TIDAK BISA DISAMAKAN DENGAN TAKDIR ORANG LAIN
(Jika kamu ditimpa musibah), janganlah kamu berkata: ‘Seandainya aku mengambil langkah ini atau itu, niscaya akan berakibat begini dan begitu,’ tetapi katakan saja: ‘Allah telah menetapkan dan melakukan apa yang Dia kehendaki.’ Kata ‘jika’ membuka gerbang (pikiran) setan” (Muslim).
Tentunya ketika seseorang tidak menghadirkan Alloh dalam berpikir tetapi hanya bersandar pada pikiran orang lain atas keadaan diri maka akan DIBONCENGI OLEH SETAN dalam berpikir sehingga menyebabkan minder dan rendahkan diri sendiri,padahal potensi diri sangat banyak dan hebat.
ALLOH YANG MENCUKUPKAN RESKI MANUSIA DENGAN CARA ALLOH BUKAN MENURUT PIKIRAN MANUSIA SEMATA
Sering manusia berpikir, andai begini maka kehidupan saya akan begini, tetapi itu adalah pikiran, maka sebaiknya sandarkan semua kepentingan kehidupan kepada Alloh SWT agar INDAH setiap persoalan hidup, jangan serba SALAH, tetapi jadilah SERBA INDAH, maka kesusahan akan menjadi keindahan bila disikapi dengan tawakal kepada Alloh SWT.
Sebagaimana firman Alloh yang Artinya: “Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (QS At-Thalaq : 3).
Dan ingatlah:
“Barangsiapa bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan mengadakan baginya jalan keluar. Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” (Surat At-Talaq ayat 2 dan 3).
Dengan demikian jika kita saat ini sulit sikapilah dengan indah, artinya semua pemberian Alloh adalah baik bagi kita, jika sulit berusahalah jangan menyulitkan dengan pikiran yang sempit dan kacau, sebab untuk berusaha dengan lapang perlu pikiran lapang dan senang.
Sebaliknya jika pikiran dibuat susah oleh orang lain atau kehidupan yang dipengaruhi oleh pendapat orang lain, maka hari-hari tidak akan ada nyamannya, sebab acuannya pendapat orang setiap bekerja dan berusaha, tetapi sandarkan semua kepada Alloh maka semua keburukan akan jadi indah atas pertolongan Alloh SWT yang tidak disangka-sangka.
NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.
Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh
(Sukabumi, Jumat, 05 Januari 2024)
Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum