Dari Malamang Hingga Berdoa, Yuk Kepoin Tradisi Unik Sumatera Barat Saat Menyambut Ramadhan

Dari Malamang Hingga Berdoa, Yuk Kepoin Tradisi Unik Sumatera Barat Saat Menyambut Ramadhan. (Foto : Dok. Istimewa)
Dari Malamang Hingga Berdoa, Yuk Kepoin Tradisi Unik Sumatera Barat Saat Menyambut Ramadhan. (Foto : Dok. Istimewa)

Proses memasak Lamang melibatkan gotong royong dan kerja sama masyarakat.

Para laki-laki membantu mencari kayu bakar, bambu, dan daun pisang, sementara para ibu-ibu menyiapkan bahan dan peralatan untuk Malamang.

Bacaan Lainnya

Selain menjadi momen kebersamaan, tradisi ini juga mencerminkan nilai-nilai sosial seperti persatuan, kesatuan, dan saling gotong royong.

Mando’a: Berdoa Bersama dalam Tradisi Malamang

Setelah Lamang selesai dimasak, Malamang dilanjutkan dengan kegiatan mando’a atau berdoa bersama.

Ini merupakan bentuk rasa syukur dalam menyambut Bulan Suci Ramadhan dan menjalin silaturahmi antar sesama.

Setelah berdoa, Lamang yang telah dimasak dihidangkan bersama dengan makanan tradisional lainnya seperti nasi dan lauk pauk.

Tradisi Malamang tidak hanya sekadar kegiatan memasak lemang, tetapi juga melibatkan nilai-nilai kebersamaan, persatuan, dan kesatuan.

Oleh karena itu, penting untuk terus melestarikan tradisi ini.

Masyarakat Minangkabau, terutama anak-anak muda, diharapkan dapat ikut serta dalam melestarikan dan mengenalkan tradisi ini kepada masyarakat luar Sumatera Barat bahkan luar negeri.

Mempatenkan Lamang sebagai makanan khas Minangkabau juga dapat menjadi langkah penting dalam menjaga keberlanjutan tradisi ini.

Dengan menjaga tradisi Malamang, kita tidak hanya melestarikan warisan budaya, tetapi juga merawat nilai-nilai sosial yang turut memperkaya kehidupan masyarakat Minangkabau.

Tradisi ini adalah cerminan dari kekayaan budaya Indonesia yang patut dijaga dan diwariskan kepada generasi-generasi mendatang.

(Fiyu)

Pos terkait