Benarkah Candi Borobudur Berasal Dari Bahasa Minang?

TOPSUMBAR – Candi Borobudur adalah salah satu dari Tujuh Keajaiban Dunia, terletak di Kecamatan Borobudur, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah.

Keberadaan candi peninggalan agama Buddha tersebut, sebagaimana kondisinya seperti saat ini tak bisa dilepaskan dari peranan Daoed Joesoef.

Daoed Joeoef semasa kuliah di Universitas Sorbonne, Perancis (1968-1971), berhasil meyakinkan United Nations Educational Scientific and Cultural Organization (UNESCO) agar mau melakukan perbaikan candi yang kondisinya rusak.

Bacaan Lainnya

Renovasi candi dimulai pada 10 Agustus 1973 hingga 23 Pebruari 1983 oleh Departemen Pendidikan dan Kebudayaan dengan pembiayaan berasal dari UNESCO.

Meskipun berjarak tiga malam perjalanan menggunakan bus dari tanah Minang, nama Candi Borobudur tak bisa dilepaskan begitu saja dari bahasa Minangkabau.

Seorang arkeolog Belanda, Willem Federick Stutterheim, mengatakan “Boro” artinya Biara dan Budur berasal dari kata “budua” yang artinya sedikit menonjol atau bukit dalam bahasa Minang. Sehingga Boro Budur berarti Biara Diatas Bukit.

Sedangkan menurut Raffles, “Boro” artinya Agung dan “Budur” artinya Buddha. Sehingga dapat diartikan Buddha Yang Agung.

Lain lagi pendapat J. L. Moens, Bharabudhur berasal dari kosakata di India Selatan yang berarti Kota Buddha.

Sungguhpun demikian, mana yang menjadi asal muasal hingga dinamakan Candi Borobudur masih menjadi tanda tanya di kalangan ilmuwan.

(AG)

Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Pos terkait