Sejarah Unik Aditywarman dan Dara Jingga
Kisah di balik tradisi ini ternyata berasal dari zaman kerajaan Minangkabau. Aditywarman, seorang raja, datang ke Indrapura dan terpikat dengan seorang anak dara, Dara Jingga.
Untuk dinikahkan dengan Dar Jingga, Aditywarman harus memakai suntiang sebagai lambang kepatuhan dan statusnya sebagai suami.
Tradisi ini menciptakan kedekatan antara keluarga Aditywarman dan keluarga Dara Jingga.
Makna Tradisi Marapulai Basuntiang
Tradisi marapulai basuntiang di Indrapura memiliki makna turun setingkat tanggo. Ini berarti pengantin pria, setelah menikah, memiliki status yang setara dengan perempuan yang dinikahinya.
Marapulai, setelah melaksanakan tradisi ini, tidak dapat lagi berbuat semaunya di Indrapura, karena ia telah menjadi sumando atau suami dari perempuan tersebut.