TOPSUMBAR – Dalam sorotan kekayaan kepala daerah Sumatera Barat, kita akan membahas fakta menarik tentang para petinggi negri.
Mari kita bersama-sama menggali informasi mengenai harta paling rendah empat kepala daerah, tanpa embel-embel yang kurang relevan. Simaklah dengan seksama dan objektif!
1. Bupati Sijunjung – Beni Dwifa Yuswir
Di posisi keempat, kita temui Bupati Sijunjung, Beni Dwifa Yuswir. Beliau, seorang birokrat muda dan alumni IPDN, memimpin dengan harta terendah.
Meskipun tidak “miskin-miskin banget,” harta kekayaannya mencakup tanah, bangunan, dan motor dengan total senilai Rp14.454.000. Beni Dwifa Yuswir juga memahami arti tanggung jawab sebagai kepala daerah.
2. Bupati Solok Selatan – Haji Kairunas S.IP, M.Si
Berada di posisi ketiga, Haji Kairunas, Bupati Solok Selatan, seorang politisi Partai Golkar.
Dengan harta mencapai Rp1.14.388.000, Kairunas memiliki tanah, bangunan, kendaraan, surat berharga, serta kas setara.
Meskipun memiliki hutang, kekayaannya mencerminkan tanggung jawabnya sebagai pemimpin daerah.
3. Bupati Pasaman Barat – Hamsuardi
Pada posisi kedua, Bupati Pasaman Barat, Hamsuardi, seorang mantan birokrat.
Meski hanya memiliki dua aset tanah dan bangunan senilai Rp817.129.000, Hamsuardi menunjukkan kebijaksanaannya dengan kepemimpinan yang efektif.
Harta kekayaannya yang bersih mencerminkan integritasnya.
4. Walikota Solo – Zulfian Umar
Kini, kita sampai pada posisi pertama kepala daerah dengan kekayaan paling sedikit di Sumatera Barat, yaitu Walikota Solo, Zulfian Umar.
Sebagai politisi Partai Nasional Demokrat, Zulfian Umar memimpin dengan harta senilai Rp333.160.000.
Meskipun memiliki tanggungan hutang, kepemimpinan Pak Zul di Solo telah memberikan kontribusi positif.
Penting untuk diingat bahwa kekayaan seseorang tidak selalu mencerminkan keberhasilan atau kegagalan kepemimpinan mereka.
Kita dapat memahami bahwa setiap pemimpin memiliki tantangan dan tanggung jawabnya masing-masing, independen dari harta kekayaan yang dimiliki.
Terima kasih telah menyimak, dan semoga informasi ini memberikan wawasan baru bagi kita semua.
Mari terus saling berbagi pengetahuan dan menjaga semangat persaudaraan. Sampai jumpa di artikel berikutnya
(Fiyu)