TOPSUMBAR – Lagu memiliki kekuatan untuk menyampaikan pesan, tetapi seringkali makna dan kisah di balik liriknya terabaikan.
Begitu pula dengan lagu berjudul “Seribu Minang,” yang mungkin familiar di telinga, namun sedikit yang tahu mengenai makna dan sejarahnya.
Dalam artike ini kita akan mengupas lirik lagu tersebut dan mengaitkannya dengan Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau, yang memiliki akronim Kebu Minang.
Mari kita merenung pada perjalanan dari euforia program organisasi hingga perkembangan dan tujuan saat ini.
Kisah di Balik Lirik “Seribu Minang”
Lirik lagu “Seribu Minang” ternyata mengisahkan euphoria dari program organisasi yang sangat disambut baik oleh masyarakat Minangkabau di Rantau, khususnya di Kebu Minang.
Lagu ini memberikan gambaran mengenai semangat dan antusiasme dalam mendukung kegiatan yang diinisiasi oleh tokoh-tokoh Minangkabau pada masa itu.
Awal Mula Kebu Minang: Gerakan Rp1.000 Minang
Pendirian Gerakan Ekonomi dan Budaya Minangkabau (Kebu Minang) tidak terlepas dari awalnya sebagai Gerakan Rp1.000 Minang.
Pada tanggal 24 Desember 1989, sejumlah tokoh Minang, seperti Anas Awaludin, Jamin Bustannil, Arifin Emil Salim, Harun Zain Hasanruddin, Sabar Navis, dan lainnya,
bersatu untuk mengumpulkan 1000 Rupiah dari warga Minang yang berada di perantauan.
Tujuan awalnya adalah membangun kampung halaman, khususnya di Sumatera Barat.