TOPSUMBAR – Kesadaran akan pentingnya kesehatan jiwa semakin meningkat di tengah masyarakat global.
Laporan terbaru dari World Health Organization (WHO) tahun 2022 mengungkapkan bahwa satu dari delapan orang mengalami gangguan jiwa secara global.
Gangguan jiwa tidak hanya memengaruhi kualitas hidup, tetapi juga menjadi penyebab utama kecacatan, bahkan bunuh diri menjadi penyebab utama kematian di seluruh dunia.
Dalam menghadapi tantangan ini, Dinas Kesehatan Kota Solok melalui seksi Penyakit Tidak Menular (PTM) menginisiasi orientasi skrining masalah kesehatan jiwa bagi tenaga kesehatan (Nakes) di Puskesmas Kota Solok.
Kegiatan ini berlangsung selama dua hari pada Rabu dan Kamis (06 dan 07 Desember 2023) di aula Solok Premier Hotel.
Ns. Jalisnawati, S.Kep, Sub Koordinator PTM, menyampaikan pentingnya peran Puskesmas sebagai ujung tombak layanan kesehatan di masyarakat.
Terutama dalam memberikan layanan kesehatan jiwa.
“Kapasitas dan kompetensi tenaga kesehatan harus mampu menunjang kualitas pelayanan kesehatan jiwa,” ungkap Jalisnawati.
Puskesmas diminta untuk aktif dalam menyediakan layanan kesehatan jiwa atau mental yang terpadu dengan layanan kesehatan umum.
Upaya perlu ditingkatkan guna memenuhi hak dan kebutuhan masyarakat akan layanan kesehatan jiwa dasar.
Menanggapi hal ini, Kota Solok mencatat 165 kasus orang dengan gangguan jiwa, namun hanya sekitar 65% yang melakukan pengobatan secara kontinu.
Oleh karena itu, diperlukan tindakan teknis yang dibantu oleh keluarga untuk meningkatkan angka.
(GRA)