Rencana yang Tidak Pernah Terealisasi
Namun, rencana pembentukan federasi Sumatera mentah karena banyak delegasi yang hadir tidak memiliki mandat.
Datuk Perpatih Baringek mengusulkan agar Sumatera menjadi negara bagian dalam federasi, tetapi rencananya tidak mendapatkan dukungan luas.
Pada saat yang sama, perjuangan melawan Belanda terus berlanjut.
Pemimpin seperti Mr. Syafruddin Prawiranegara berada di pelosok Sumatera Barat, mengkoordinasikan perjuangan melalui pemerintahan darurat Republik Indonesia (PDRI).
Kota-kota besar seperti Medan dan Padang sudah berada dalam kekuasaan Belanda sejak 1947, membuat kondisi semakin rumit.
Pada akhirnya, Muktamar Sumatera tidak mencapai kesepakatan yang kuat terkait bentuk federasi Sumatera.
Realitas politik waktu itu, dengan perjuangan melawan Belanda dan kondisi di lapangan, membuat gagasan federasi Sumatera dan negara Minangkabau tidak bisa terwujud.
Kandasnya federasi Sumatera menjadi bagian dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia menuju kemerdekaan. Meskipun gagasan tersebut tidak terwujud, ia memberikan kita wawasan tentang kompleksitas politik dan perjuangan pada masa itu.
Semoga informasi ini bermanfaat dan memperkaya pemahaman kita tentang sejarah budaya dan perjalanan panjang menuju kemerdekaan Indonesia.
Sumber : Anak Mandeh Channel
(Fiyu)