TOPSUMBAR – Akses Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) dari Sumatera Barat ke Riau, khususnya di kelok 17, Kecamatan Pangkalan Koto Baru, Kabupaten Limapuluh Kota, yang sebelumnya terputus akibat longsor, kini telah diperbolehkan dilalui oleh pengendara sejak malam Selasa.
Rahmadinol, Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Limapuluh Kota, menyatakan bahwa saat ini jalan Sumbar-Riau beroperasi dengan sistem buka-tutup karena masih terdapat sisa material longsor yang belum sepenuhnya dibersihkan.
Situasi ini dipengaruhi oleh cuaca hujan yang masih berlangsung.
“Hingga malam ini, tim gabungan yang terdiri dari BPBD, Kodim 03/06 50 Kota, Polres Limapuluh Kota, Basarnas, dan relawan terus bekerja untuk membersihkan material longsor dan mengatasi dampak banjir.
Namun, cuaca yang kurang mendukung membatasi efektivitas pembersihan,” jelas Rahmadinol.
Masyarakat dan pengendara diingatkan untuk tetap waspada dan berhati-hati saat melewati area tersebut, terutama jika kondisi hujan berlanjut.
“Disarankan untuk beristirahat sementara jika hujan kembali dengan intensitas tinggi,” tambahnya.
Bencana longsor di Nagari Pangkalan Koto Baru pada Selasa menyebabkan satu korban jiwa dari Kabupaten Tanah Datar.
Sebelumnya, dampak banjir dan longsor di beberapa titik di Kecamatan Pangkalan Koto Baru memaksa penutupan jalan utama Sumbar-Riau, dan pengguna jalan diarahkan ke jalur alternatif Kiliran Jao.
Nagari Gunung Malintang juga dilanda banjir, merendam jalan dan membuatnya tidak dapat dilalui.
Peristiwa tersebut menyebabkan putusnya jalan Sumbar-Riau di Kelok 17, mengakibatkan kendaraan roda dua dan roda empat tidak bisa melintas.
Pihak berwenang terus berupaya membersihkan akses tersebut, walaupun cuaca yang tidak bersahabat menjadi kendala utama.
(Fiyu)