Era 1800-an: Letusan Dahsyat dan Gemuruh Gemilang
Pada tahun 1807-1822, Gunung Marapi menghebohkan dunia dengan letusan dahsyat yang disertai awan dan abu selama setengah hari.
Aktivitas vulkaniknya tetap menarik perhatian pada tahun 1833-1888, dengan 12 kali letusan tercatat.
Puncaknya terjadi pada 2 Oktober 1855, saat gempa, tiang asap, suara gemuruh, bara api, abu vulkanik, dan batu api terlempar menciptakan pemandangan spektakuler.
Rentetan Aktivitas Abad 20: Letusan, Awan, dan Hujan Abu
Aktivitas gunung tak kenal lelah, tercatat pada 1917 dengan ledakan dan hujan abu hingga Bukittinggi.
Pada 1927, asap berbentuk kembang kol muncul, dan abu sampai ke Padang Panjang.
Tahun-tahun berikutnya, pada 1930, 1949, 1952, 1971, dan 1973, Gunung Marapi tetap aktif, menghasilkan letusan, awan, dan hujan abu yang menarik perhatian dunia.
Peningkatan Aktivitas: Letusan Besar hingga Awal Milenium Baru
Pada 1973, aktivitas sulfatara meningkat, dan letusan gas berwarna kehitam-hitaman terjadi pada 24 Juli.
Pada 2005, data PVMBG Bukittinggi mencatat 98 letusan dalam periode 1-10 November. Puncaknya, pada 3 Agustus 2011, Gunung Marapi memuntahkan abu vulkanik hingga 30 kilometer dan menciptakan tiang asap setinggi 1.000 meter.
