“Festival ini saya apresiasi, karena semua yang tampil adalah hasil karya murni dari masyarakat Nagari Pangian. Saya yakin tarian kolosalnya dapat kita tampilkan dengan bangga di Festival Pesona Minangkabau yang akan datang,” tambahnya.
Sebelumnya, Wali Nagari Pangian, Hijrah Adi Syukrial, menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah berkontribusi dalam menyelenggarakan festival ini.
Meskipun persiapan dilakukan dalam waktu singkat, namun dengan kerja keras dan dukungan dari berbagai elemen masyarakat, festival ini dapat berlangsung sukses selama dua hari.
Hijrah Adi Syukrial juga optimis bahwa Festival Pesona Pangian 2023 akan tetap menjadi yang terbaik di tingkat Kabupaten dalam pelaksanaan Program Satu Nagari Satu Event.
Keyakinan ini didasarkan pada kolaborasi dengan Bank Syariah Malibu dan Taman Budaya Sumbar, yang turut serta menggelar seminar adat dan budaya untuk ninik mamak.
Tokoh nasional dan perantau, Prof. Fasli Jalal, ikut menyampaikan apresiasi dan kebanggaan atas pelaksanaan Festival Pesona Pangian 2023. Sebagai salah satu perantau,
Prof. Fasli Jalal merasa bangga bahwa festival ini menjadi salah satu daya tarik dan cerita yang dapat dibagikan kepada generasi selanjutnya.
“Tahun kemarin, festival Pangian berhasil menjadi yang terbaik. Semoga tahun ini Festival Pesona Pangian ini juga mampu menciptakan prestasi yang sama,” harap Prof. Fasli Jalal.
Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dan pejabat, termasuk anggota DPRD Propinsi Sumbar, perwakilan Gubernur Sumbar, Kepala OJK Sumbar, Ketua DPRD Tanah Datar Rony Mulyadi Dt. Bungsu, Bupati sisa masa jabatan 2020-2021 Zuldafri Darma, OPD di lingkup Pemkab Tanah Datar, Camat Lintau Buo, Forkopimca, Wali Nagari se Kecamatan Lintau Buo, BPRN, KAN, dan undangan lainnya.
Festival Pesona Pangian 2023 bukan hanya sekadar menyajikan keindahan seni dan budaya, tetapi juga menjadi momentum untuk memperkuat kolaborasi antarinstansi serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat setempat.
Semoga festival ini terus menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan masyarakat Tanah Datar, mengukir kenangan indah dan prestasi yang akan dikenang dalam sejarah nagari.
(Fiyu)
