Diamnya Orang Baik akan Memunculkan Keburukan yang Dianggap Kebaikan dan Mendatangkan Azab Allah SWT

Kajian Jumat Oleh : Amri Zakar Mangkuto Malin, SH, M. Kn

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ
إِنَّ الْحَمْدَ لِلَّهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلَّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْه ُ فَلاَ هَادِيَ لَهُ. أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ.
اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سيدنا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَمَنْ تَبِعَهُمْ بِإِحْسَانٍ إِلَى يَوْمِ الدِّيْنِ. اما بعـد
قال الله تعالى: اَعُوْذُ بِاللهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ. يَا أَيُّهاَ الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلاَ تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنتُمْ مُّسْلِمُوْنَ.
يَا أَيُّهَا الَّذِيْنَ ءَامَنُوا اتَّقُوا اللهَ وَقُوْلُوْا قَوْلاً سَدِيْدًا. يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوْبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللهَ وَرَسُوْلَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيْمًا.

Pembaca TOP SUMBAR yang setia, dengan keimanan dan senantiasa merindukan kebenaran senantiasa tersampaikan ketika ada yang menggantinya dengan kesalahan dan menyembunyikan dibalik penampilan dan jabatan serta kepopuleran.

Akhir-akhir ini maraknya kemungkaran salah satunya disebabkan oleh SEDIKITNYA YANG MELARANG DAN MENCEGAH KEMUNGKARAN ITU SENDIRI, kenapa jadi sedikit? Tentunya dengan berbagai alasan dan dalih bahwa ada yang beralasan takut mendapatkan kejahatan dari pelaku kejahatan, ada yang cari aman diam-diam saja, dan ada juga yang karena kurang ilmu menjadi pejuang membela KEJAHATAN DAN KEBURUKAN karena DIANGGAP BAIK sebab pendahulunya juga berlaku seperti itu.

KEBURUKAN WARISAN NENEK MOYANG MENJADI ALASAN KEBURUKAN ANAK CUCUNYA

Perilaku ini disebutkan dalam alquran:  Artinya: “Apabila dikatakan kepada mereka, “Ikutilah apa yang diturunkan Allah!” mereka menjawab, “(Tidak). Kami justru (hanya) mengikuti kebiasaan yang kami dapati dari nenek moyang kami.” Apakah (mereka akan mengikuti nenek moyang mereka,) walaupun sebenarnya setan menyeru mereka ke dalam azab api yang menyala-nyala (neraka)?” (surah al-Luqman ayat 21).

Maka sebagai nenek moyang yang telah mewariskan tradisi dan kebiasaan buruk kepada generasinya bahkan MENULISKAN KITAB-KITAB YANG MENYIMPANG DARI ALQURAN DAN HADIST mereka semua akan mendapatkan AZAB YANG PEDIH karena menukar firman Alloh dengan PEMIKIRANNYA DALAM KITAB-KITABNYA bahkan dikemas dengan bahasa arab seakan akan itu adalah bersumber dari alquran, padahal dari PIKIRAN MEREKA SENDIRI.

PENULIS KITAB-KITAB BERBAHASA ARAB YANG MENYIMPANG DARI ALQURAN DAN HADIST YANG MERUPAKAN PEMIKIRAN MEREKA SENDIRI AKAN DISIKSA DI HARI KIAMAT

Hal ini dijelaskan dalam alquran, agar semua orang tahu suatu keburukan dibongkar oleh Alloh SWT:
Artinya: “Celakalah orang-orang yang menulis kitab-kitab agama sesuai kehendak mereka sendiri, kemudian mereka mengatakan: “Kitab ini dari sisi Allah.” Mereka bermaksud menukar agama Allah dengan kesenangan dunia yang sedikit. Celakalah orang-orang yang menulis kitab-kitab agama sesuai kehendak mereka sendiri. Celakalah mereka yang memalsukan agama Allah. [Al-Baqarah, 2: 79].

Sebaliknya bagi nenek moyang yang mewariskan kebaikan, maka janji Alloh sangat luar biasa sebagaimana hadist: ”Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Barang siapa dapat memberikan suri tauladan yang baik dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut dapat diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat untuknya pahala sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi sedikitpun pahala yang mereka peroleh. Sebaliknya, barang siapa memberikan suri tauladan yang buruk dalam Islam, lalu suri tauladan tersebut diikuti oleh orang-orang sesudahnya, maka akan dicatat baginya dosa sebanyak yang diperoleh orang-orang yang mengikutinya tanpa mengurangi dosa yang mereka peroleh sedikitpun.” [Hr  Muslim].

BALASAN KEBAIKAN AGAMA ADALAH MENDAPATKAN BALASAN DARI DUNIA SAMPAI  AKHIRAT

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, ia berkata bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:
“Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tiga perkara (yaitu): sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, dan do’a anak yang shalih.” [HR. Muslim].

Hal ini merupakan perintah Alloh SWT dalam surat Ali Imran/3 ayat 110, terjemah: “Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar; merekalah orang-orang yang beruntung”.

DIAMNYA ORANG BAIK KETIKA KEMUNGKARAN DIANGGAP KEBAIKAN MAKA BUMI AKAN DIRATAKAN DENGAN SIKSAAN YANG MENIMPA SEMUA ORANG

Sebagaimana firman Alloh yang Artinya : janganlah engkau mengira bahwa lengah terhadap apa yang dilakukan oleh orang-orang yang zalim, sesungguhnya Allah hanya menangguhkan sisksaan atas mereka hingga tibanya hari yang pada waktu itu mata-mata mereka terbelalak, saat itu mereka datang tergesa-gesa dengan mengangkat kepala mereka, sementara mata mereka tidak berkedip dan kalbu mereka kosong. (QS.Ibrahim : 42).

“Tidaklah suatu kaum itu melakukan kemaksiatan-kemaksiatan dan di kalangan mereka terdapat orang yang mampu mencegahnya dari mereka namun ia tidak melaksanakannya, melainkan Allah meratakan siksa dari-Nya kepada mereka. (HR. Tirmidzi).

ORANG YANG MENCEGAH KEMUNGKARAN WALAU DIMUSUHI DIA ADALAH ORANG YANG BERUNTUNG DISISI ALLOH

“Dan hendaklah ada di antara kalian yang mengajak kepada kebaikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan melarang dari kemungkinan. Dan mereka itulah orang-orang yang beruntung” (Al-Imran: 104).

Perbuatan mencegah kemungkaran dilakukan dengan cara sebagaimana dalam hadist: “Siapa saja di antara kalian yang melihat kemungkaran, hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya: jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika tidak mampu, hendaklah dengan hatinya. Akan tetapi, yang demikian itu adalah selemah-lemahnya iman.” [HR. Muslim].

Rasul SAW sebagaimana sabdanya :
“Akan ada penguasa yang fasik dan zalim, siapa saja yang membiarkan kedustaan mereka dan membantu kezaliman mereka, dia bukanlah termasuk golonganku dan akupun bukan termasuk golongan dia.”(HR. An-Nasa’i dan Ahmad}.

Rasul SAW bersabda: “Demi Dzat yang jiwaku berada di tangan-Nya, hendaknya kalian benar-benar mengajak kepada yang ma’ruf dan benar-benar mencegah dari yang munkar atau jika tidak, niscaya Allah akan mengirimkan hukuman/siksa kepada kalian sebab keengganan kalian tersebut, kemudian kalian berdo’a kepada-Nya namun do’a kalian tidak lagi dikabulkan.”
(HR. Tirmidzi dari Hudzaifah ibn al-Yaman).

Dan dalam alquran surat at-Taubah/9 ayat 71 Alloh berfirman: “Dan orang-orang yang beriman, lelaki dan perempuan, sebahagian mereka (adalah) menjadi penolong bagi sebahagian yang lain. Mereka menyuruh (mengerjakan) yang ma’ruf, mencegah dari yang munkar, mendirikan shalat, menunaikan zakat dan mereka taat pada Allah dan Rasul-Nya. mereka itu akan diberi rahmat oleh Allah; Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.

Ayat ini menegaskan bahwa salah satu ciri orang-orang mukmin laki-laki dan perempuan adalah menyuruh mengerjakan yang ma’ruf dan mencegah dari yang munkar.

Maka jika mengaku orang beriman CIRINYA MAU MENCEGAH KEMUNGKARAN DAN MENGERJAKAN KEBAJIKAN KARENA ALLOH SWT.

JANGAN BERBANGGA DIRI MENJADI ORANG BAIK DIKALANGAN ORANG JAHAT, SEBAB KEBURUKAN ORANG JAHAT AKAN MENYENGSARAKAN ORANG BAIK DISEKITAR ORANG BERLAKU BURUK

Hal ini janji Alloh SWT sebagaimana dalam hadist: Rasulullah SAW bersabda: “Tidaklah seorang laki-laki berada pada sebuah kaum yang di dalamnya dilakukan suatu kemaksiatan, mereka mampu mengubah kemaksiatan tersebut lalu tidak melakukannya, maka Allah akan menimpakan siksa kepada mereka sebelum mereka meninggal.” (HR. Abu Dawud dari Jarir).

Dalam hadist lain  kepada semua orang beriman diperintahkan mencegah kemungkaran sesuai kemampuan, jika ada kekuasaan dan jabatan cegahlah dengan jabatan, jika ada kekuatan maka cegahlah dengan kekuatan tangan, jika tidak ada keduanya cegahlah dengan DOA.

Sebagaimana hadist Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, bersabda: “Barangsiapa di antara kamu melihat kemungkaran hendaklah ia mencegah kemungkaran itu dengan tangannya. jika tidak mampu, hendaklah mencegahnya dengan lisan, jika tidak mampu juga, hendaklah ia mencegahnya dengan hatinya. Itulah selemah-lemah iman.” (HR Muslim).

Dalam alquran Alloh berfirman: ”Dan (ingatlah) ketika suatu umat di antara mereka berkata, “Mengapa kalian menasihati kaum yang Allah akan membinasakan mereka atau mengadzab mereka dengan adzab yang amat keras?” Mereka menjawab, “Agar kami mempunyai alasan (pelepas tanggung jawab) kepada Rabb kalian dan supaya mereka bertakwa.” Maka tatkala mereka melupakan apa yang diperingatkan kepada mereka, Kami selamatkan orang-orang yang melarang dari perbuatan jahat dan Kami timpakan kepada orang-orang yang zhalim siksaan yang keras, disebabkan mereka selalu berbuat fasik. Maka tatkala mereka bersikap sombong terhadap apa yang dilarang mereka mengerjakannya. Kami katakan kepadanya, Jadilah kalian kera yang hina.” (QS Al A’raf 164 – 166).

SIKSA ATAS KEBURUKAN DAN MAKSIAT AKAN MENIMPA ORANG BAIK DAN ORANG JAHAT DIKALANGAN MASYARAKAT

Jika keburukan tidak dicegah dan malah dibenarkan di didukung ingatlah:

Artinya: “Dan peliharalah dirimu dari siksaan yang tidak hanya menimpa orang-orang yang zalim saja di antara kamu. Dan ketahuilah bahwa Allah sangat keras siksaan-Nya.” (Surat Al-Anfal: Ayat 25)

Maka tidak ada manusia yang suci dan tidak berdosa, tetapi iringi keburukan dengan taubat yaitu melakukan kebaikan setelahnya sebagaimana hadist: Dari Abu Dzar Al Ghifari radhiallahu’anhu, ‘Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda, bertaqwalah kepada Allah dimanapun engkau berada, dan hendaknya setelah melakukan kejelekan engkau melakukan kebaikan yang dapat menghapusnya. Serta bergaulah dengan orang lain dengan akhlak yang baik.(HR. Ahmad  dan  Tirmidzi).

Dan jika orang beriman mengetahui bagaimana kasih sayang Alloh kepada hambanya sebagaimana dalam hadist artinya: “Jika Allah menginginkan kebaikan pada hamba, Dia akan segerakan hukumannya di dunia. Jika Allah menghendaki kejelekan padanya, Dia akan mengakhirkan balasan atas dosa yang ia perbuat hingga akan ditunaikan pada hari kiamat kelak.” (HR. At Tirmidzi).

Maka janganlah bermain-main dengan keburukan dan kemungkaran yang dibela oleh pendukung keburukan, karena ada suatu masa Alloh yang akan membalasnya ketika lemahnya orang beriman, semua mudah bagi Alloh dengan MEMATIKAN ORANG ZOLIM misalnya atau mendatangkan musibah dalam sekejab akan binasa bersama kemegahan dunianya, kita lihat berapa yang mati dalam setiap musibah yang kita tidak bisa menduganya.

Selalulah berniat baik dan berbuat baik agar baik kesudahannya, jangan memita kebaikan tetapi perilaku setiap hari dalam keburukan.

NUUN WALQOLAMI WAMA YASTHURUN.

Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

(Sukabumi, Jumat, 29 Desember 2023)

Penulis merupakan seorang pendakwah, dosen, penulis buku dan praktisi hukum

Pos terkait