TOPSUMBAR – Hari ini, kita mengenang momen penting di mana pemerintah menganugerahkan gelar pahlawan nasional kepada tokoh-tokoh yang telah memberikan kontribusi besar kepada bangsa dan negara.
Presiden Jokowi pernah memberikan gelar pahlawan nasional kepada 5 tokoh yang dipilih berdasarkan usulan masyarakat dari berbagai daerah di Indonesia.
Namun, kali ini kita tidak akan membahas gelar pahlawan nasional Sebaliknya, mari kita fokus pada enam tokoh dari Sumatera Barat yang,
Meskipun belum mendapatkan gelar tersebut, memiliki kontribusi luar biasa terhadap Republik Indonesia.
1. Siti Manggopo, Pejuang Perempuan Minangkabau
Lahir pada 1 Mei 1880, Siti Manggopo adalah seorang pejuang perempuan dari Magopoh Lubuk Basung, Kabupaten Agam.
Pada tahun 1908, ia melakukan perlawanan terhadap kebijakan ekonomi Belanda melalui pajak uang, berhasil menewaskan 53 orang serdadu penjaga benteng.
Jasanya dalam melawan penindasan Belanda membuatnya pantas mendapatkan gelar pahlawan nasional.
2. Ramah L. Yunusia, Reformator Pendidikan dan Pejuang Kemerdekaan
Lahir pada 26 Oktober 1924, Ramah L. Yunusia adalah reformator pendidikan Islam dan pejuang kemerdekaan Indonesia.
Ia memimpin penyedia logistik dan persenjataan untuk Laskar Republik serta berperan dalam pembentukan berbagai barisan perjuangan umat Islam.
Kontribusinya untuk kemajuan kaum perempuan dan kemerdekaan Indonesia membuatnya layak mendapatkan gelar pahlawan nasional.
3. Mr. Asaat, Politisi dan Pejuang Kemerdekaan yang Terlupakan
Lahir pada 18 September 1904, Mr. Asaat memiliki peran penting dalam mencegah Indonesia direbut kembali oleh Belanda setelah Agresi Militer Belanda Kedua.
Meskipun tidak secara resmi tercatat sebagai Presiden RI, jasanya dalam menandatangani pendirian Universitas Gadjah Mada membuatnya layak mendapatkan gelar pahlawan nasional.