Siap-siap Terpesona Saat Mengunjungi Air Terjun Kulukubuk Mentawai, Gambarkan Kebudayaan Mentawai!

Siap-siap Terpesona Saat Mengunjungi Air Terjun Kulukubuk Mentawai, Gambarkan Kebudayaan Mentawai! (Foto : Dok.Istimewa)
Siap-siap Terpesona Saat Mengunjungi Air Terjun Kulukubuk Mentawai, Gambarkan Kebudayaan Mentawai! (Foto : Dok.Istimewa)

TOSPUMBAR – Salah satu surga tersembunyi di Kepulauan Mentawai, Air Terjun Kulukubuk di Desa Madobag, Kecamatan Siberut Selatan, menjadi destinasi yang menggabungkan pesona alam dan kekayaan budaya Mentawai.

Dalam perjalanannya menuju ke sana, pengunjung akan merasakan petualangan seru melalui jalur traking yang mempesona.

Air Terjun Kulukubuk, dengan ketinggian sekitar 30 meter, menyuguhkan keindahan alam yang luar biasa.

Bacaan Lainnya

Airnya yang jernih mengalir dari mata air perbukitan, menghasilkan debit air yang stabil hingga mencapai sungai Rereiket.

Topers dapat menikmati kejernihan air ini tidak hanya sebagai pemandangan, tetapi juga dengan mandi-mandi di akhir pekan.

Keunikan lain dari Air Terjun Kulukubuk adalah keterlibatan masyarakat lokal dalam memanfaatkannya sebagai tempat pemandian dan kegiatan menjelang bulan puasa.

Suara alam yang tenang dan binatang endemik Mentawai, seperti bilou atau beruk Mentawai, menambah kesan alami dan eksotis di kawasan ini.

Pada tahun 2018, pemilik tanah secara mulia menghibahkan kawasan ini kepada pemerintah daerah.

Meskipun pengembangannya sempat terhambat oleh pandemi Covid-19, pada tahun 2022, upaya pembangunan kembali dipercepat untuk membuka potensi pariwisata.

Menggali Kekayaan Budaya Mentawai

Selain keindahan alam, Desa Madobag juga menawarkan warisan budaya yang tak ternilai.

Desa ini, bersama dengan Desa Matotonan, merupakan salah satu desa wisata budaya di Mentawai.

Topers dapat melihat langsung gaya hidup tradisional nenek moyang orang Mentawai yang masih dijaga dengan kokoh.

Kepala Desa Madobag, Yohannes, mengakui bahwa meskipun Air Terjun Kulukubuk telah menjadi ikon wisata alam Mentawai, pengelolaannya belum optimal.

Pos terkait