Gubernur menambahkan, “Bertambahnya enam guru besar ini membuat transformasi UIN Imam Bonjol semakin terlihat jelas.”
Rektor UIN Imam Bonjol, Prof. Dr. Hj. Martin Kustati, M.Pd, menyebut peningkatan jumlah guru besar sebagai hasil kolaborasi banyak pihak.
“Terima kasih atas dukungan dan partisipasi semua pihak,” ucap Prof. Martin.
Dia menegaskan bahwa kehadiran guru besar baru akan memberikan warna baru pada pengembangan ilmu pengetahuan dan riset di UIN Imam Bonjol.
Prof. Martin juga berharap agar guru besar dan akademisi dapat menjadi pusat dari berbagai kajian pengembangan ilmu pengetahuan serta memberikan kontribusi di bidang pendidikan dan pengabdian.
Salah satu guru besar yang dikukuhkan, Prof. H. Ikhwan Matondang, SH., M.Ag, menyampaikan orasi ilmiah dengan judul
“Dialektika Pemahaman Fiqih dan Peran Keagamaan Perempuan: Studi Kasus Tradisi Imam-Khatib Perempuan di Balingka, Sumatera Barat.”
Ia menyatakan bahwa tema tersebut dipilih dengan cermat sebagai syarat untuk memperoleh jabatan guru besar.
(*)
