TOPSUMBAR – Setelah menjalankan Gerakan Satu Jam Menyapu (GSM), Penjabat Wali Kota Pariaman, Roberia, mengungkapkan apresiasi terhadap inovasi seorang warga yang memanfaatkan tempat berjualan di tepi pantai. Warga tersebut menanam pohon cabe rawit yang mengelilingi lokasi warungnya.
“Ini adalah contoh inovasi kreatif dari rakyat, menggabungkan usaha dagang makanan dan minuman dengan pertanian cabe yang menjanjikan, semuanya dilakukan di tepi pantai,” ujar Roberia pada Jumat 3 November 2023.
Konsep Green Café yang didukung oleh pepohonan dan tanaman cabe yang rindang, Pondok Santai Muaro, demikian nama tempat ini, menjadi tempat yang sangat layak untuk dikunjungi.
Ia juga menambahkan jika Anda ingin melihat sesuatu yang unik, Anda dapat menikmati kebun cabe di tepi pantai sambil bersantai di Muaro Pantai Pauh, bersebelahan dengan Pantai Gandoriah. Jangan lupa untuk mengunjungi tempat ini.
Roberia juga melihat bahwa dengan modal dan tenaga yang terbatas, apa yang dilakukan pemilik warung ini dapat menghasilkan perekonomian yang berlipat.
Ia juga menyampaikan bahwa apa yang dikerjakan ini dapat menjadi Program Hilirisasi yang konkret dan ekonomis, Program ketahanan pangan yang kuat, serta Program Swasembada yang sederhana namun luar biasa.
Oleh karena itu, hal ini seharusnya menjadi contoh yang patut ditiru dan diadopsi, karena mudah, murah, dan memberikan hasil yang berlimpah.
Sementara itu, Syafirman, warga Desa Pauh Barat yang lahir pada tahun 1965 dan pemilik Pondok Santai Muaro di Muaro Pantai Pauh dekat Jembatan Gandoriah Bridge, mengatakan bahwa ia mulai menanam cabe sekitar satu setengah tahun yang lalu, dan secara intensif selama lima bulan terakhir.
“Awalnya, saya hanya mencoba menanam 7 batang di belakang pondok ini. Namun, setelah Lebaran, tepatnya lima bulan yang lalu, saya mulai mengganti tanaman hias di sekeliling pondok dengan tanaman cabe rawit, dan Alhamdulillah, menghasilkan,” kata Syafirman.
Meskipun hanya lulusan SD, Syafirman berhasil menanam cabe di pinggir pantai dan telah menghasilkan panen pertama sebanyak 68 Kg. Panen kedua diharapkan dapat dilakukan dalam waktu 15 hari lagi.
(Zaituni)