Nangkring 99, Kuliner Kolaborasi Jawa-Minang di Kota Bukittingg

TOPSUMBAR – Bukittinggi, dikenal sebagai kota wisata, menawarkan berbagai tempat wisata dengan alam yang memukau. Namun, selain keindahan alamnya, kota ini juga terkenal dengan kuliner-kuliner lezat yang mendapat pujian dari para wisatawan.

Kisah ini dimulai dengan Via, seorang gadis muda lulusan Sarjana Hukum dari UNJA provinsi Jambi. Meskipun memiliki latar belakang pendidikan di bidang hukum, Via memiliki minat besar dalam dunia bisnis kuliner sejak ia masih kecil. Mulai dari SD hingga kuliah, Via selalu aktif dalam berjualan.

Biasanya, orang mencari makanan dengan cita rasa unik dan ingin menikmatinya dalam suasana yang nyaman dan santai. Industri kuliner adalah salah satu faktor pendukung pariwisata, dan kini mendapat perhatian khusus dari Pemerintah Kota untuk menarik lebih banyak wisatawan ke Kota Bukittinggi.

Bacaan Lainnya

Dengan modal kepiawaiannya dalam memasak dan berdagang, serta dukungan penuh dari orang tua, saudara, dan teman-teman, Alifvia Dzaki Setia Rianti atau Via, memutuskan untuk membuka tempat makan dan minum bernama “Nangkring 99” di kawasan bypass jalan lintas Sumatera, yang resmi dibuka pada Rabu 1 November 2023.

Tempat makan Nangkring 99 memiliki ciri khas tersendiri. Menu yang disajikan merupakan perpaduan cita rasa dari Jawa dan Minang, disajikan sambil ditemani alunan musik gending Jawa.

Para karyawan juga mengenakan pakaian adat Jawa, menciptakan atmosfer yang belum pernah ada sebelumnya di Kota Bukittinggi.

Menurut Via, nama “Nangkring 99” berasal dari bahasa milenial yang berarti nongkrong, dan angka 99 diambil dari Asmaul Husna serta tahun pernikahan kedua orangtuanya. Nama ini mengandung makna mendalam bagi keluarga dan keagamaan mereka.

Idea untuk membuka Nangkring 99 muncul ketika Via kuliah di Jambi, di mana banyak orang membuka usaha serupa. Setelah menyelesaikan studi hukumnya (S1), Via kembali ke Kota Bukittinggi dan menyadari bahwa belum ada tempat serupa di sana. Inilah inovasi yang lahir dari ide Via, dengan restu dari kedua orangtuanya.

Di Nangkring 99, pengunjung dapat mengambil sendiri makanan sesuai dengan porsi dan menu yang diinginkan, dan membayar di kasir. Konsep ini dikenal dengan sistem prasmanan.

Menu andalan di Nangkring 99 adalah sate angkringan, seperti sate telur puyuh, bakso tusuk, sate hati dan ampela, lengkap dengan berbagai sambel dan sayuran segar. Tersedia juga nasi bakar.

Dengan usaha mandirinya, Via berharap Nangkring 99 akan terus berkembang dan memberikan inovasi baru dalam menu masakannya, menciptakan citarasa yang unik khas Nangkring 99.

Dalam jangka panjang, jika terlihat ada pertumbuhan yang positif, Via berencana untuk membuka cabang baru di daerah lain. Semoga sukses, Nangkring 99!

(JA)

Pos terkait