Menghubungkan selatan ke utara, jalan ini dihiasi oleh bangunan-bangunan bersejarah seperti Kantor Pos dan Hotel Padang.
Dulu dikenal sebagai Jalan Benteng, namanya diabadikan sebagai Jalan Bagindo Aziz Chan setelah kemerdekaan.
4. Jalan Diponegoro: Transformasi dari Wilhelmina ke Diponegoro
Jalan Diponegoro, membentang dari utara ke selatan, menjadi tempat bagi Museum Adityawarman dan Taman Budaya.
Awalnya dikenal sebagai Jalan Wilhelmina, mengambil nama Ratu Belanda,
Namanya diubah menjadi Jalan Diponegoro setelah kemerdekaan sebagai penghormatan kepada salah satu pahlawan nasional Indonesia.
5. Jalan Mohammad Yamin: Pusat Ekonomi yang Mengenang Pahlawan
Jalan Mohammad Yamin, pusat ekonomi di Padang, membawa sejarah panjang.
Dulu dikenal sebagai Jalan Raaff pada masa kolonial, namanya diubah menjadi Jalan Mohammad Yamin setelah kemerdekaan.
Jalan ini menghormati Pahlawan Nasional Indonesia yang berperan dalam Sumpah Pemuda pada tahun 1928.
Melalui jejak-jejak nama jalan ini, kita menyelusuri perjalanan panjang Kota Padang,
Memahami bagaimana kota ini tumbuh, berubah, dan menghormati pahlawan-pahlawan yang telah berperan dalam sejarah Indonesia.
Semoga artikel ini membantu memperdalam pemahaman kita tentang warisan sejarah Kota Padang, yang terus hidup dalam setiap langkahnya.
Sumber: Padangkita.com
(Fiyu)