Peninggalan Kuno, Prasasti Pariangan dan Prasasti Pagaruyung VII
Peninggalan Hindu-Buddha juga dapat ditemukan di daerah ini. Prasasti-prasasti seperti Prasasti Pariangan mengungkapkan warisan sejarah kuno.
Prasasti Pariangan, yang ditemukan di tepi Sungai Mengkaweh, terbuat dari batu trachyte dan memiliki tulisan dalam aksara Pallawa dengan bahasa Sanskerta.
Meskipun prasasti ini sudah agak aus, ia merupakan penanda penting bagi wilayah Luak Tanah Datar, Luak Agam, dan Luak Limo Puluh Koto.
Selain Prasasti Pariangan, Prasasti Pagaruyung VII juga terkait dengan Pariangan dan dapat ditemukan di Situs Prasasti Pagaruyung, Gudam.
Prasasti ini menyebutkan Sri Akarendrawarman sebagai Maharajadhiraja dan mengungkapkan hubungan antara beberapa tokoh penting dalam sejarah Minangkabau.
Keajaiban Budaya Minangkabau di Nagari Pariangan
Nagari Pariangan dan sekitarnya adalah tempat yang memperkaya pemahaman kita tentang sejarah dan budaya Minangkabau.
Dengan alam yang menakjubkan dan peninggalan sejarah yang berharga, desa ini merupakan destinasi wisata yang benar-benar unik.
Bagi wisatawan yang datang dari jauh, Pariangan adalah jendela yang membuka keajaiban budaya Minangkabau yang tersembunyi.
Nagari Pariangan, dengan segala keindahan alamnya dan warisan sejarahnya, adalah destinasi yang mempesona dan sarat akan makna budaya Minangkabau yang kaya.
Dengan mengunjungi desa ini, Topers dapat merasakan keajaiban dan sejarah yang menginspirasi dari salah satu permata tersembunyi Sumatera Barat.
(Fiyu)
