TOPSUMBAR – Perkembangan yang terjadi di Nagari Bukik Batabuah, Rubai Cumantiang, telah membawa transformasi signifikan dalam struktur pekerjaan masyarakat.
Meskipun perubahan tersebut tidak selalu terlihat secara langsung, masyarakat di Bukik Batabuah menunjukkan solidaritas sosial yang luar biasa tinggi.
Semangat persatuan dalam solidaritas menjadi kekuatan utama dalam menghadapi dan merespons perkembangan tersebut, membentuk komunitas yang kuat dan saling mendukung di tengah dinamika perubahan.
Dalam lingkup solidaritas mekanik di Bukik Batabuah, terdapat kegiatan tradisional seperti pembuatan gula merah atau “saka,” sebuah praktik turun-temurun yang melibatkan proses manual dengan menggunakan tenaga kerbau.
Selain itu, terdapat juga solidaritas organik yang tercermin dalam usaha modern seperti konveksi atau produksi kain untuk pakaian.
Seperti yang diungkapkan oleh Silfia Hanani, solidaritas sosial dapat diperkuat melalui organisasi yang dibangun sesuai dengan tujuan dan kepentingan pengikutnya, bahkan di tengah-tengah modernisasi masyarakat kota.
Proses pembuatan gula merah di Bukik Batabuah dimulai dengan panen tebu, yang kemudian dibersihkan, digiling, dan dimasak secara tradisional menggunakan tenaga kerbau.
Produk akhirnya adalah gula saka yang dikemas dan dijual di pasar lokal, memberikan masyarakat sumber pendapatan yang berkelanjutan.
Selain pekerjaan tradisional, masyarakat juga mulai terlibat dalam usaha modern seperti konveksi, di mana mereka mengelola kain untuk produksi pakaian.
Mereka membeli kain dari pasar Aur sesuai kebutuhan, membuat desain pakaian, menyusun pola, dan memilih penjahit terampil.
Pemilihan bahan berkualitas tinggi dan pemasok yang dapat dipercaya juga menjadi bagian integral dari proses produksi.
Pemasaran dilakukan melalui permintaan pelanggan atau melalui kesepakatan dengan toko pakaian.
Dengan pergeseran dari pembuatan gula merah ke usaha konveksi, masyarakat di Nagari Bukit Batabuah tidak hanya menunjukkan adaptabilitas terhadap dinamika zaman tetapi juga mempertahankan nilai-nilai solidaritas dalam menghadapi perubahan ekonomi.
Semua ini menciptakan gambaran keberlanjutan dan kekuatan komunitas di Bukik Batabuah di tengah-tengah perubahan yang terus-menerus.
(Penulis : Julia Ayu Khaty – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sjech M.Djamil Djambek Bukittinggi)
Dapatkan update berita terbaru dari Topsumbar. Mari bergabung di Grup Telegram Topsumbar News Update, caranya klik link https://t.me/topsumbar kemudian join. Anda harus instal aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.