Bika cokelat terbuat dari campuran pisang, gula merah, tepung beras, dan kelapa parut, memberikan rasa manis yang khas.
Di sisi lain, bika putih terbuat dari adonan kelapa parut, tepung beras, dan gula pasir, dengan rasa yang lebih tajam dari kelapa dan tidak terlalu manis.
Pengunjung dapat memilih sesuai selera mereka.
Ukuran dan Harga yang Terjangkau
Satu lagi yang membuat warung bika talago menonjol adalah ukuran yang besar dan harga yang terjangkau.
Satu buah bika talago dijual hanya seharga Rp 3.000, sehingga cocok untuk wisatawan yang ingin mencicipi kue khas Minang dengan budget terbatas.
Topers bisa memilih untuk membeli bika talago yang sudah jadi atau menunggu bika yang baru dipanggang untuk lebih menikmatinya saat masih segar dan hangat.
Proses pembuatannya sendiri tidak memakan waktu lama, hanya sekitar 10 menit.
Proses Pembuatan yang Unik
Selain kenikmatan rasanya, pengunjung juga bisa melihat proses pemanggangan bika talago yang terbilang unik.
Saking ekstremnya cara pemanggangan bika talago ini, ada yang menyebutkan bika talago merupakan “kue neraka, rasa surga.”