Dan Putri, adalah inspirasi nyata bagi perempuan Minangkabau dan masyarakat umumnya.
Nurhayati Subakat, lahir di Padang Panjang, Sumatera Barat, memulai perjalanan pendidikannya di Pondok Pesantren Diniyyah Puteri dan melanjutkan studi di Institut Teknologi Bandung.
Kejeniusannya terbukti saat berhasil menyelesaikan jurusan Farmasi.
Dari sini, ia merantau ke Jakarta, bekerja di Wella Cosmetic, dan kemudian mengambil langkah berani untuk membangun bisnis sendiri pada tahun 1985 dengan memproduksi sampo bermerek Putri.
Kesuksesan sampo ini membuktikan bahwa perempuan Minangkabau tidak hanya pandai di bidang kuliner, tetapi juga memiliki visi bisnis yang kuat.
Dengan modal terbatas, Nurhayati menghadapi tantangan dengan berinovasi, menggunakan mobil pribadinya untuk memasarkan produk dan rumah sebagai tempat produksi.
Kesuksesan bisnis ini membawa kepada pendirian PT Pusaka Tradisi Ibu.
Kisah hidupnya menunjukkan bahwa perempuan Minangkabau tidak hanya memiliki kecakapan di bidang dapur, tetapi juga mampu menjadi wirausahawan sukses yang menginspirasi.
3. Pengelola Keuangan yang Hebat
Sifat hemat dalam pengelolaan keuangan adalah nilai yang turun temurun di kalangan perempuan Minangkabau.
Dalam era di mana nilai tukar tinggi dan harga-harga melonjak, kemampuan mereka untuk mengelola keuangan dengan bijak menjadi nilai tambah yang signifikan.