TOPSUMBAR – Pernahkah Topers berpikir bahwa Kota Payakumbuh di Sumatera Barat menyimpan cerita budaya Tionghoa?
Ya, tidak hanya tradisi lokal, tapi juga budaya etnik pendatang, khususnya budaya Tionghoa.
BACA JUGA : Tionghoa Pondok dan Harmonisasi Budaya Minangkabau
Lalu, ada Bukit Panjomuran atau yang akrab disebut “Bukik Cino” oleh penduduk setempat.
Tempat ini bukan sekadar bukit, tapi menjadi rumah terakhir bagi banyak etnis ini di Payakumbuh.
Jejak Sejarah di Los Tjan Boen Seng Payakumbuh
Siapa sangka, di tengah-tengah bukit ini berdiri megah Kompleks Pemakaman Los Tjan Boen Seng.
Sebuah monumen pengingat tokoh penting dari cerita komunitas Tionghoa.
Saat berada di sini, Topers tak hanya melihat makam, tapi membaca lembaran sejarah dan perjuangan komunitas ini di Sumatera Barat.
Menggali Sejarah dari Kedatangan Etnik Tionghoa
Tahukah Topers? Komunitas Tionghoa mulai menapakkan kaki di Payakumbuh pada akhir abad ke-19.
Saat kolonialisme Belanda masih berkuasa. Mereka bukan hanya pendatang.
Namun juga penopang perekonomian lokal dengan kemampuan berdagangnya.