Jejak Intelektual Kuat di Tanah Minang
Sejak 2004, Pramono dan timnya telah meneliti dan mengumpulkan hampir 1.000 manuskrip kuno.
Naskah dengan aksara Arab Melayu ini tidak hanya berfokus pada agama Islam.
Sejarah lokal, karya sastra, dan pengobatan tradisional dari awal abad ke-18 hingga awal abad ke-20 turut dicakup.
Menghidupkan Kekayaan Budaya Melalui Fotografi
Di samping naskah kuno, pengunjung juga dapat menikmati pameran foto prosesi adat karya Edy Utama, seorang fotografer dan budayawan Sumatera Barat.
Dengan pembukaan Minangkabau Corner ini, kita diingatkan kembali akan kekayaan intelektual dan warisan budaya yang dimiliki oleh Tanah Minang.
Sebagai upaya untuk merawat dan melestarikan warisan budaya, inisiatif seperti Minangkabau Corner menjadi penting.
Melalui langkah-langkah seperti ini, generasi mendatang akan mampu memahami dan menghargai kekayaan warisan budaya yang telah diwariskan oleh para leluhur.
Sebuah langkah kecil menuju pelestarian warisan budaya yang tak ternilai harganya.
(Fiyu)