Temuan Megalitikum di LA Sumatera Barat Ternyata Bukan Sekedar Batuan, Tapi Fenomena Geologi Langka

Temuan Megalitikum di LA Sumatera Barat Ternyata Bukan Sekedar Batuan, Tapi Fenomena Geologi Langka. (Foto : Youtube Puja Sumatera)
Temuan Megalitikum di LA Sumatera Barat Ternyata Bukan Sekedar Batuan, Tapi Fenomena Geologi Langka. (Foto : Youtube Puja Sumatera)

Pentingnya Konservasi Situs

Menurut Ade Edward, sangat penting bagi kita untuk menjaga dan melestarikan situs-situs seperti di Lubuk Alung.

Untuk itu, ia menyarankan agar situs ini diajukan sebagai Cagar Alam Geologi/KCAG (Geoherotage) Nasional.

Dengan status tersebut, situs ini tidak hanya akan mendapatkan perlindungan, tetapi juga potensi untuk dikembangkan menjadi tempat wisata edukasi.

Bacaan Lainnya

Pandangan Masyarakat tentang Fenomena ini

Sebelum menjadi perbincangan banyak pihak, batu-batu di Lubuk Alung sebenarnya sudah ditemukan oleh masyarakat setempat.

Mereka melaporkannya kepada pihak berwenang, yang kemudian bekerjasama dengan Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Provinsi Sumatera Barat.

Mereka bekerjasama untuk melakukan observasi dan penelitian lebih lanjut.

Tradisi Megalitik

Tradisi megalitik memiliki ciri khas yaitu struktur batu-batu besar yang digunakan dalam berbagai praktik kebudayaannya.

Menurut Robert von Heine Geldern, ahli prasejarah, arkeolog, dan etnolog dari Wina, Austria,

Tradisi megalitik dapat dibagi menjadi dua, yaitu megalitik tua dan megalitik muda.

Keduanya memiliki perbedaan dalam teknik dan tujuan penggunaan batu.

(Fiyu)

Pos terkait