BACA JUGA : Kota Kecil di Sumatera Barat Penuh Sejarah, Pernah jadi Pusat Pemerintahan di Agresi Militer Belanda 1947
Wilayahnya yang sangat luas mencakup berbagai daerah, termasuk Nagari Nagari Tiku, Sasak, Katiagan, hingga Pantai Air Manis.
Seiring waktu, terjadi pemekaran wilayah yang membentuk Kabupaten Padangpariaman.
Sejumlah wilayah Samudra, termasuk Ulak Karang dan Gunung Pangilun, kini telah bergabung dengan Kota Padang.
Sebagai kota yang kini mandiri dan dinamis, Pariaman memiliki 4 kecamatan, 16 kelurahan, dan 55 desa dengan dominasi etnis Minangkabau.
Kira-kira 96.719 jiwa menghuni kota ini, dengan mayoritas besar, yakni 99,99%, memeluk agama Islam.
Pariaman Pusat Perdagangan Zaman Dahulu
Sejarah mencatat bahwa Pariaman telah menjadi pusat perdagangan sejak abad ke-15.
Pedagang-pedagang dari berbagai bangsa telah berlabuh dan berdagang di sini.
Membuat Pariaman menjadi titik strategis dalam peta perdagangan internasional.
Islam di Pariaman Akar yang Tumbuh Kuat
Pendidikan bernuansa Islam telah lama berkembang di Pariaman, menunjukkan betapa mendalamnya nilai-nilai Islam di kota ini.
Bahkan, ada teori yang mengatakan bahwa nama Pariaman berasal dari kata Arab “Bari Aman”, yang berarti “tanah yang aman”.
Dari pantai yang memukau, pulau-pulau kecil yang menggelitik rasa penasaran, hingga jejak sejarah dan budaya yang mendalam, Pariaman memang memiliki segalanya.
Terima kasih telah menyelami keajaiban Pariaman bersama Topsumbar.
Mari lanjutkan eksplorasi kita untuk mengungkap keindahan lainnya di Indonesia.
(Fiyu)