Peran Ulama dalam Dakwah Islam di Minangkabau
Dari Pesisir Rantau Minangkabau, para murid Syekh Burhanuddin Ulakan, seorang ulama tarekat Satariah yang pernah berguru kepada Mufti Kerajaan Aceh Syekh Abdur Rauf Asingkil.
Beliau menyebarkan dakwah Islam ke daerah dataran tinggi Dare Minangkabau.
Perjalanan Kaum Paderi dan Perlawanan Terhadap Penjajahan
Urang Aceh dan Urang Minang terus terhubung dalam proses tarbiah Islamiah.
Menurut sejarawan, kaum Paderi sebenarnya adalah para ulama yang pernah belajar agama Islam kepada ulama-ulama berasal dari Pidie, sebuah daerah di Aceh.
Ulama-ulama Pidie diberi tugas oleh Sultan Ali Munghayyat Syah untuk mengembangkan Islam ke Pesisir Barat Sumatera.
Sebagian murid dari ulama-ulama Pidie pergi ke tanah suci untuk berhaji dan sempat berelabuh di daerah Labuhan Haji Aceh untuk menyiapkan bekal ilmu agama.
Mereka kemudian kembali ke Minangkabau dan membentuk aliansi “Harimau Nansalapan,”
yang kemudian menjadi kaum Paderi yang memimpin perlawanan terhadap penjajahan Belanda di akhir masa kolonial dan di awal kemerdekaan.