TOPSUMBAR – Bumi Nusantara dengan keanekaragaman budayanya menyimpan beragam kekayaan kuliner yang memikat lidah.
Salah satu di antaranya berasal dari Sumatra Barat, tepatnya dari ranah Minangkabau, yaitu Lamang Katan.
Lamang Katan, atau yang dikenal dengan lemang ketan, adalah makanan berbahan dasar beras ketan yang dimasak dengan cara dibakar dalam seruas bambu.
Tampilannya memang mirip dengan lontong atau tapai ketan, namun memiliki karakteristik dan cita rasa yang berbeda.
Proses Tradisional Pembuatan Lamang
Proses pembuatan lamang katan ini cukup unik. Beras ketan yang telah dicuci dan dicampur dengan perasan santan dan garam,
Dimasukkan ke dalam ruas bambu yang telah dilapisi daun pisang. Seruas bambu tersebut lalu dibakar sampai beras di dalamnya matang dan mengeras.
Varian Rasa Lamang Katan
Ada berbagai varian rasa dari lamang katan ini, tergantung daerahnya. Umumnya, ada dua rasa yaitu manis dan gurih.
- Lamang Manis : Disajikan dengan pelengkap manis seperti selai, cairan gula merah (kinca), parutan kelapa, durian, atau sarikaya.
- Lamang Gurih : Disajikan bersama rendang, telur, atau bahan lain yang khas dari daerah tersebut. Di Minangkabau sendiri, ada varian lamang gurih yang dicampur dengan tapai ketan hitam yang disebut lamang tapai.
Tidak hanya itu, di Pasar Raya Kota Padang, tercatat ada empat jenis lamang katan yang dijual,
Yaitu lamang katan manis, lamang katan asin/gurih, lamang katan asam, dan lamang katan dengan isian potongan pisang yang khas karena adanya irisan pisang di dalamnya.
Kuliner Nusantara memang tak pernah ada habisnya untuk dijelajahi.
Lamang Katan menjadi salah satu contoh betapa kaya dan variatifnya makanan tradisional di Indonesia.
Sebagai penikmat kuliner, mencicipi kelezatan dan keunikan dari Lamang Katan tentu menjadi pengalaman yang tak terlupakan.
Sebagai tambahan, apabila Topers berkunjung ke Sumatra Barat, jangan lupa untuk mencicipi langsung kelezatan Lamang Katan ini langsung dari tempat asalnya!
(Fiyu)
