TOPSUMBAR – Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel) telah meluncurkan inisiatif penting untuk meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di wilayah ini.
Melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan, mereka mengambil langkah cepat dengan fokus pada penguatan literasi siswa.
Langkah ini tidak hanya berlaku di lingkungan sekolah, tetapi juga meluas hingga ke tempat tinggal siswa.
Sekretaris Kabupaten Pessel, Mawardi Roska, menjelaskan pada Selasa, 26 September 2023, bahwa meningkatkan prestasi siswa memerlukan pendekatan holistik dengan melibatkan semua pihak terkait.
“Dengan dukungan penuh dari Bupati Pessel, Bapak Rusma Yul Anwar, program literasi di daerah ini berjalan dengan lebih efektif. Contohnya adalah peluncuran program ‘nagari bersekolah’ (pronasa), dimana pemerintah daerah secara aktif mendukung literasi dan numerasi siswa untuk mendorong prestasi mereka,” ujar Mawardi.
Dia menambahkan bahwa langkah ini sejalan dengan upaya untuk memajukan program Merdeka Belajar.
“Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi juga telah memberikan bimbingan dan evaluasi untuk mendukung usaha pemerintah dalam meningkatkan prestasi siswa. Ini dilakukan melalui penguatan literasi dan numerasi (Melintasi) oleh Balai Besar Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Sumatera Barat (Sumbar) pada awal bulan September,” tambahnya.
Kegiatan ini melibatkan pemerintah daerah, komunitas kelompok belajar, dan masyarakat, dan berlangsung selama tiga hari.
Tidak hanya dari pemerintah daerah, namun juga dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, tiga perwakilan wali nagari, serta perwakilan dari dunia pers dan pemerhati pendidikan ikut serta.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Pessel, Salim Muhaimin, mengungkapkan bahwa mereka memberi sambutan positif terhadap kegiatan evaluasi dan refleksi ini untuk meningkatkan prestasi siswa.
“Kegiatan ini akan memperkuat literasi dan numerasi di kalangan semua pihak yang terlibat di daerah ini,” katanya.
Dia juga mencatat bahwa komunitas kelompok belajar terus berkembang dari waktu ke waktu.
“Awalnya, kita hanya memiliki 6 komunitas kelompok belajar. Saat ini, jumlahnya telah meningkat menjadi lebih dari seratus kelompok belajar. Mereka tersebar di 15 kecamatan di Pessel,” jelasnya.
Salim menekankan bahwa mereka akan terus mendorong pertumbuhan komunitas kelompok belajar. Pendidikan bukanlah tanggung jawab eksklusif pemerintah daerah, tetapi tanggung jawab bersama semua pihak.
“Keterlibatan aktif masyarakat sangatlah penting, terutama dalam menjadikan Pronasa sukses dan memastikan prestasi siswa benar-benar melonjak,” tambahnya dengan semangat.
(MH)