TOPSUMBAR – Ketua DPRD Sumbar, Supardi, telah menggarisbawahi pentingnya sektor pariwisata bagi kota seperti Payakumbuh, khususnya dalam konteks pembangunan berkelanjutan.
Bagi kota yang bukan pusat industri ekstraktif, seperti Payakumbuh, sektor pariwisata memainkan peran yang semakin vital dalam memajukan perekonomian dan memberikan peluang baru.
Namun, dalam mengembangkan pariwisata, Supardi menekankan pentingnya memahami keterlibatan sumber daya manusia yang handal dalam proses ini.
Pernyataan ini disampaikan oleh Supardi saat berdiskusi dengan guru-guru dari Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) se-Kota Payakumbuh saat Bimtek Digitalisasi Guru SMK yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Sumbar.
Diskusi ini merupakan langkah untuk menghubungkan dunia pendidikan dengan perkembangan industri pariwisata.
Menurut Supardi, Bimtek tersebut adalah langkah awal dalam upaya mengintegrasikan kontribusi dari dunia pendidikan, terutama SMK, dalam pembangunan pariwisata.
Produk-produk inovatif yang dihasilkan oleh SMK di Kota Payakumbuh diharapkan dapat menjadi bagian yang signifikan dalam pembangunan pariwisata.
Contoh nyata adalah inovasi kuliner yang mampu bertahan selama 14 hari tanpa pengawet dari SMKN 3 Payakumbuh.
Produk semacam ini memiliki potensi untuk menjadi ikon oleh-oleh dari Payakumbuh, tetapi diperlukan upaya untuk menghubungkan wisatawan dengan produk-produk inovatif tersebut.
Selain aspek kuliner, Supardi juga berharap bahwa SMK dapat menghasilkan inovasi-inovasi dalam sektor lain yang terkait dengan pariwisata, seperti inovasi dalam industri perhotelan.
Bimtek digitalisasi untuk guru SMK, yang telah berjalan sejak akhir tahun 2022, bertujuan untuk menghasilkan tenaga pendidik yang mampu menguasai teknologi digital dan memahami seluk-beluk kewirausahaan.
Upaya ini bertujuan untuk membangkitkan SMK sebagai inkubator bagi calon wirausahawan yang handal di Kota Payakumbuh di masa depan, yang merupakan salah satu fokus utama Bimtek.
Namun, selain Bimtek, Supardi juga menekankan pentingnya keberadaan pameran (Expo) sebagai platform untuk mengumumkan dan memasarkan hasil dari Bimtek.
Penggarisbawahi pentingnya sektor pariwisata untuk Payakumbuh, Supardi secara konsisten memandang potensi wisata dan sumber daya manusia yang besar di daerah tersebut.
Ia mendorong visi pariwisata yang berbasis pada budaya, mengakui bahwa Payakumbuh memiliki keunikan budaya yang dapat menjadi daya tarik tersendiri.
Supardi menyatakan bahwa dalam lingkup wisata alam, Payakumbuh mungkin memiliki banyak pesaing, tetapi apa yang membedakannya adalah kekayaan budayanya.
Dalam konteks Bimtek Digitalisasi Guru SMK se-Kota Payakumbuh, ia menekankan pentingnya mengangkat dan mengembangkan produk-produk inovatif yang berasal dari kebudayaan lokal.
“Produk-produk ini harus menjadi inisiatif siswa-siswa kita, dan peran guru sebagai fasilitator sangat penting dalam memajukan dan mengembangkan inisiatif para siswa,” tambah Supardi.
Dengan demikian, Supardi memandang pariwisata, pendidikan, dan budaya sebagai tiga elemen yang saling mendukung dalam mewujudkan perkembangan Kota Payakumbuh yang berkelanjutan tanpa kehilangan identitas budayanya.
(HT)