TOPSUMBAR – Wali Kota Solok dan Wakil Wali Kota Solok tengah giat memperbaiki kualitas kinerja pemerintah dan pelayanan publik di kota ini. Sejumlah program dan kegiatan mendapat perhatian khusus, terutama peningkatan layanan kepada masyarakat.
Wakil Wali Kota Solok, Ramadhani Kirana Putra, menyatakan bahwa tahun ini beberapa program pembangunan menjadi fokus utama, dan evaluasi perlu dilakukan untuk meningkatkan kualitas pelayanan masyarakat. Ia menyadari bahwa tantangan dalam penyelenggaraan pelayanan publik tidak hanya terbatas pada kompleksitas prosedur, tetapi juga mencakup isu-isu korupsi, akuntabilitas, dan dampak globalisasi, pertumbuhan populasi, serta persaingan ekonomi yang semakin ketat.
“Kita perlu menjadi proaktif dan responsif dalam mengatasi risiko-risiko ini. Digitalisasi yang tengah mengubah cara kerja harus dimanfaatkan positif untuk mendukung pemerintahan modern dan responsif dengan basis E-government,” jelas Wawako.
Wakil Wali Kota menekankan bahwa peningkatan layanan publik adalah suatu keharusan. Meskipun Kota Solok telah mencapai zona hijau dalam penilaian kepatuhan Standar Pelayanan Publik pada tahun 2022, terus diperlukan upaya untuk meningkatkan kualitas layanan.
Dalam konteks ini, peningkatan sektor pelayanan publik menjadi langkah kunci untuk mengatasi permasalahan secara menyeluruh. Kualitas pelayanan masyarakat yang rendah dapat menghambat kemajuan di semua sektor.
“Kami berharap tahun ini menjadi lebih baik dari sebelumnya, dan mengajak semua pihak untuk meningkatkan disiplin dan kinerja bersama-sama,” tambahnya.
Wawako mengakui bahwa prestasi yang telah diraih oleh Pemerintah Kota Solok selama tahun 2022 adalah hasil dari kerja keras seluruh Aparatur Sipil Negara (ASN). Setiap pencapaian adalah kontribusi kolektif, dan ia mendorong agar dinamika dalam lingkungan organisasi menjadi lebih sehat, sehingga kinerja dapat ditingkatkan.
Selain itu, Wawako juga mendorong masing-masing perangkat daerah untuk berinovasi dalam pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan. Jangan hanya bergantung pada anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD), tapi manfaatkan juga sumber pembiayaan lainnya, seperti APBD provinsi, Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN), serta kerja sama dengan sektor swasta.
Ia berharap agar semua pihak, termasuk legislatif, kepala perangkat daerah, dan seluruh masyarakat, memahami kondisi keuangan Pemerintah Kota Solok.
“Harapan saya adalah kegiatan pembangunan mendatang dapat dilakukan dengan fokus yang lebih besar, dengan target yang dapat direalisasikan,” pungkasnya.
(Gra)