TOPSUMBAR – Salah satu hal yang menarik dalam peringatan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat kali ini adalah partisipasi semua undangan yang mengenakan pakaian adat daerah.
Konsep ini mirip dengan apa yang sering digunakan dalam upacara kenegaraan di Istana Negara.
Partisipasi semua undangan menggunakan pakaian adat daerah, mereka menunjukkan kebanggaan dan identitas mereka sebagai orang Minangkabau.
Pakaian adat Sumatera Barat memiliki makna filosofis yang mendalam.
Baju kuruang basiba melambangkan keluhuran budi pekerti dan ketangguhan orang Minangkabau. Baju batabue melambangkan keanggunan dan kecerdasan perempuan Minangkabau.
Pemerintah Provinsi Sumatera Barat telah mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan penggunaan pakaian adat Sumbar dalam berbagai kegiatan resmi.
Kebijakan ini bertujuan untuk melestarikan dan mempromosikan budaya Minangkabau.
Namun ada yang mencuri perhatian masyarakat Sumatera Barat saat acara puncak di Gedung DPRD Sumbar, Minggu 1 Oktober 2023.
Wakil Gubernur Sumatera Barat (Sumbar) Audy Joinaldy dan istri mengenakan pakaian adat Mentawai saat menghadiri rapat paripurna peringatan HUT Sumbar ke-78.
Audy mengenakan pakaian adat Mentawai yang disebut kabit.
Audy Joinaldy memakai pakaian adat Mentawai yang terdiri dari atasan dan bawahan.
Atasan berupa baju berlengan panjang dan berkancing di bagian depan. Bawahan berupa celana panjang yang disebut sepak.
Sementara Istrinya, Fitria Amalia Joinaldy juga ikut mengenakan pakaian adat Mentawai. Dirinya terlihat cantik dan anggun dengan baju kurung berlengan panjang dan berkancing di bagian depan.
Atasan dan bawahan berupa rok panjang merwarna merah yang sudah dihiasi manik-manik dan tas terbuat dari kulit kayu.
Hiasan yang paling manarik yaitu di bagian kepala, Wakil Gubernur Audy Joinaldy dan istri juga mengenakan Ogok Manai, yaitu nama hiasan kepala khas Mentawai.